Indonesia menawarkan ketahanan berkelanjutan untuk mengelola risiko bencana

Indonesia menawarkan ketahanan berkelanjutan untuk mengelola risiko bencana

Konsep ketahanan berkelanjutan dipandang sebagai solusi untuk menghadapi segala bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi, sekaligus mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), kata Jokowi.

Dia menekankan perlunya menerapkan berbagai langkah untuk membangun ketahanan yang berkelanjutan.

Pertama-tama, kita harus memperkuat budaya dan institusi perlindungan sipil yang berwawasan ke depan, responsif, dan adaptif dalam menghadapi bencana, kata Presiden Jokowi.

Dalam pandangan Presiden, pendidikan kesiapsiagaan bencana dan institusi pemerintah yang sinergis dan tanggap bencana harus menjadi prioritas bersama.

Jokowi menjelaskan langkah kedua yang dianggap perlu adalah agar setiap negara berinvestasi di bidang ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi, termasuk memastikan akses keuangan dan transfer teknologi.

“Akses keuangan merupakan isu penting yang harus kita perhatikan secara serius. Indonesia telah mengembangkan strategi keuangan dan asuransi bencana dengan membentuk pooling fund dan menggunakan dana pembangunan di tingkat lokal untuk mendukung perlindungan bencana dan pengurangan risiko bencana,” jelasnya.

Langkah ketiga adalah pembangunan infrastruktur tahan bencana dan iklim.

“(Ini) selain memitigasi (dampak) infrastruktur fisik seperti bendungan, pemecah gelombang, waduk dan tanggul; infrastruktur hijau seperti hutan mangrove, bibit udang pesisir; … serta pengembangan ruang terbuka harus menjadi bagian dari realisasi pembangunan infrastruktur,” tegas Jokowi.

“Melindungi kelompok rentan yang tinggal di daerah berisiko tinggi juga perlu mendapat perhatian khusus,” tegasnya.

Terakhir, Presiden Indonesia meminta semua negara untuk berkomitmen melaksanakan kesepakatan global di tingkat nasional dan lokal.

“Sendai Framework, Paris Agreement dan SDGs merupakan kesepakatan internasional yang penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Saya mengajak semua negara untuk berkomitmen dan serius dalam pelaksanaannya,” kata Jokowi.

Ia kembali menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana merupakan investasi yang efektif untuk menghindari kerugian di masa depan.

READ  Nusa Caña berfokus pada rum Indonesia

“Kami setuju untuk itu dari Indonesia Komitmen untuk mengimplementasikan Sendai Framework serta komitmen internasional lainnya,” tegasnya.

Kepala negara juga mengatakan demikian dari Indonesia Kesediaan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam pencegahan bencana.

“Sebagai negara yang rawan bencana Indonesia telah mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia, tapi Indonesia juga berusaha belajar dari pengalaman internasional,” tegas Jokowi.

“Mari bersama-sama melakukan mitigasi (dampak dan risiko terkait) peningkatan bencana untuk kehidupan yang lebih baik hari ini dan esok,” tutupnya.

pengakuan
Pada kesempatan itu, beberapa pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) – Presiden Sidang ke-76 Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori – memuji lagu-lagu mereka. memuji Indonesia atas keberhasilan perjuangan melawan COVID-19, sehingga Forum GPDRR 2022 dapat terselenggara secara langsung Nusa Dua, Bali.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi PBB yang telah menjadi tuan rumah GPDRR 2022 kepada Presiden Indonesia dan rakyat Indonesia,” kata Mohammed pada upacara pembukaan.

“Saya ingin mengucapkan selamat dan menghargai Indonesia atas tindakan yang diambil untuk mengatasi COVID (sebagai) tanggapan yang memungkinkan kami bertemu di sini secara langsung di konferensi ini,” jelasnya.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB dari Indonesia Upaya memvaksinasi penduduknya yang berjumlah 217 juta jiwa merupakan pencapaian besar.

“Kami memuji pemimpin Indonesia untuk program imunisasinya agar semua orang aman dan tanggap serta tanggap terhadap pandemi COVID,” jelasnya.

Dia juga setuju Indonesia adalah mitra kunci yang telah mengajarkan banyak hal kepada dunia tentang pengurangan risiko bencana.

“Kesediaan Anda untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting ini adalah bukti peran kepemimpinan Anda (Indonesia) bermain dalam pembangunan berkelanjutan dan aksi iklim,” katanya.

READ  Quartararo 'butuh waktu untuk menyadari bahwa saya melaju cepat' di MotoGP Indonesia yang basah

Sementara itu, Ricardo Mena, direktur United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR), memuji. Indonesia sebagai negara yang memimpin upaya global untuk mengurangi risiko bencana.

“Ini merupakan[upaya]yang sangat penting dan saya pikir ini adalah titik di mana kami pikir Indonesia berada di garis depan dalam upaya pengurangan risiko bencana global,” kata Ricardo Mena dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (23. Mei).

Mena memperhatikan Indonesia telah mengirimkan pesan yang kuat tentang pentingnya upaya pengurangan risiko bencana dengan menjadi tuan rumah GPDRR 2022.

“Kami percaya itu Indonesia menyampaikan pesan yang sangat kuat melalui komitmen dan arahan GPDRR di sini Bali. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia untuk ini,” katanya.

Direktur UNDRR juga menyoroti dari Indonesia Memimpin penerapan Rencana Pengurangan Risiko Bencana Jangka Panjang.

“Saya pikir yang ingin saya tekankan adalah Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah mengadopsi rencana pengurangan risiko bencana jangka panjang,” katanya.

“Itu sangat penting karena jika Anda benar-benar ingin mengatasi akar masalah, Anda tidak dapat melakukannya dalam dua, tiga atau lima tahun. Itu tidak mungkin, dan kami sangat melihat dan menyambut kenyataan itu Indonesia memiliki rencana pengurangan risiko bencana yang bahkan melampaui tahun 2040,” tambahnya.

Untuk tujuan ini, Mena juga mendorong negara lain untuk mengikutinya dari Indonesia Langkah-Langkah untuk Mengadopsi Rencana Pengurangan Risiko Bencana Jangka Panjang.

Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan sesi ke-7 Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GP2022) di Bali Pada 23-28 Mei 2022.

Tautan ke lampiran gambar:

Jalan pintas: http://asianetnews.net/view-attachment?attach-id=422164

Keterangan: Presiden Joko Widodo (tengah), Wakil Sekjen PBB Amina Mohammed (keempat dari kiri), Wakil Presiden Zambia WK Mutale Nalumango (keempat dari kanan) berfoto bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto (kiri), Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori (kedua dari kiri), Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (ketiga dari kiri), Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahida (ketiga dari kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ( kedua dari kanan), Bali Gubernur Wayan Koster (kanan) dan beberapa delegasi sebelum acara pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, BaliRabu (25 Mei 2022). GPDRR dicatat Balimengangkat topik “Dari Risiko ke Ketahanan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua dalam Dunia yang Berubah COVID-19”. FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/foc.

READ  Mengapa Indonesia mengakhiri perjanjian perlindungan hutan jutaan euro dengan Norwegia?

Foto – https://mma.prnewswire.com/media/1826692/antarafoto_pembukaan_gpddr_250522_ak_1__2.jpg

SUMBER Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *