Tanda-tanda kehidupan di planet Venus sudah ada sejak 1978

Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan telah menemukan bukti keberadaan kehidupan di planet Venus sejak Desember 1978. Pada tanggal 14 September, fosfin, atau gas beracun yang telah lama dianggap sebagai tanda kemungkinan kehidupan mikroba di luar bumi, ditangkap oleh teleskop NASA.

Ahli biokimia California Rakesh Mogul dan rekannya di Cal Poly Pomona menemukan bukti fosfin yang diekstraksi oleh Pioneer 13 (penyelidikan yang mencapai Venus pada Desember 1978). “Kapan [makalah astronomi alam] Saya langsung teringat spektrum massa warisan, “kata Mogul Live Science, Jumat (10 Februari 2020).

Mogul dan rekan penulisnya sangat mengetahui tanggal misi tersebut. “Jadi langkah alami kami selanjutnya adalah melihat kembali datanya. Setelah berkonsultasi dengan rekan penulis, kami mengidentifikasi artikel ilmiah asli dan segera mencari senyawa fosfor,” katanya.

Data tahun 1978 berasal dari Large Probe Neutral Mass Spectrometer (LNMS), salah satu dari sedikit instrumen yang jatuh ke atmosfer Venus sebagai bagian dari misi Pioneer 13.

Pioneer 13 menjatuhkan LNMS ke awan Venus yang tergantung di parasut. Probe mengumpulkan data dan mengirimkannya kembali ke Bumi saat robot itu mati. Tiga pesawat kecil juga jatuh dari Pioneer 13 tanpa parasut.

LNMS mengambil sampel atmosfer dan menjalankannya melalui spektrometri massa, teknik laboratorium standar yang digunakan untuk mengidentifikasi bahan kimia yang tidak diketahui. Ketika para ilmuwan pertama kali mendeskripsikan hasil LNMS pada 1970-an, mereka tidak membahas senyawa berbasis fosfor seperti fosfin, tetapi berfokus pada bahan kimia lain.

Ketika tim Mughal memeriksa data LNMS dari awan tengah dan bawah Venus (zona potensial planet yang bisa dihuni), mereka menemukan sinyal yang sangat mirip dengan fosfin. Para ilmuwan juga menemukan indikasi yang jelas dari atom fosfor di atmosfer, kemungkinan besar dari gas yang lebih berat seperti fosfin.

READ  Para pemerhati lingkungan mengkritik sikap Indonesia yang tidak jelas tentang janji-janji penting deforestasi - masyarakat

LNMS tidak dirancang untuk mencari senyawa mirip fosfin dan akan sulit untuk membedakan gas dari molekul lain dengan massa serupa. Namun, sampel Pioneer 13 memiliki bukti adanya beberapa molekul dalam gas yang memiliki massa yang sama dengan fosfin atau dalam jumlah yang setara dengan nilai yang dijelaskan dalam artikel tentang astronomi alam.

“Saya yakin bahwa bukti (jejak bahan kimia yang bisa menjadi tanda kehidupan) dalam data warisan agak diabaikan karena tidak mungkin ada di atmosfer,” kata Mogul.

Dia percaya bahwa banyak orang saat ini memikirkan kembali gagasan Venus sebagai lingkungan pengoksidasi penuh atau tidak termasuk fosfin atau sebagian besar bahan kimia lain yang dianggap sebagai tanda kehidupan. Ya, Venus memang dipandang sebagai planet yang tidak bersahabat bagi kehidupan karena bersifat panas dan beracun. Karenanya, sebagian besar ahli berfokus pada Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Mogul dan koleganya juga menemukan bukti bahan kimia lain yang seharusnya tidak terjadi secara alami di awan Venus, yaitu zat seperti klorin, oksigen, dan hidrogen peroksida.

“Kami yakin ini adalah indikasi bahan kimia dan bahan kimia yang belum ditemukan yang mungkin bermanfaat bagi kehidupan,” katanya.

Oleh karena itu, dia merasa perlu untuk mengeksplorasi Venus lebih jauh dan lebih berkelanjutan. “Kami membutuhkan pendekatan eksplorasi yang lebih berkelanjutan seperti Mars,” kata Mogul.

Dia mengatakan NASA dan badan antariksa Eropa, India dan Rusia memiliki rencana untuk penyelidikan Venus yang dapat membantu. “Namun, ketika kita melihat kelangsungan hidup Venus di masa lalu, sekarang dan masa depan, kita membutuhkan studi kimia dan geologi jangka panjang untuk memahami sumber potensial kimia (anomali). Ini bisa dari probe orbital, probe balon di awan, dan / atau probe pendaratan tahan panas” kata Mogul.

Konten premium

Masuk Daftar


Bisnis Indonesia bersama tiga media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga sekitar yang terkena virus corona yang ditularkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, bantu donasi sekarang! Klik disini untuk lebih jelasnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *