Indonesia turun 14 peringkat korupsi dunia — BeritaBenar

Indonesia turun 14 peringkat korupsi dunia — BeritaBenar

Indonesia turun tajam dalam peringkat korupsi global yang dirilis pada Selasa karena kasus suap, korupsi di peradilan dan konflik kepentingan telah memburuk di negara terbesar di Asia Tenggara itu, kata kelompok pemantau Transparency International dalam laporan tahunannya.

Indonesia turun 14 peringkat ke peringkat 110 dalam kelompok Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2022, yang mengukur persepsi korupsi di sektor publik.

Sementara itu, skor persepsi kebersihan di pemerintahan dan sektor publik turun ke level tahun 2014 penurunan yang dapat berdampak pada investasi dalam proyek pembangunan ibu kota negara baru di pulau Kalimantan, kata para analis.

“Korupsi politik, termasuk penyuapan, hibah, dan konflik kepentingan antara tugas pejabat dan kepentingan bisnis masih marak, menyebabkan penurunan tajam posisi Indonesia dibandingkan tahun lalu,” kata peneliti Transparency International Indonesia Wawan Heru Suyatmiko.

Skor negara, yang diberikan oleh Transparency International, turun menjadi 34 dari 100 pada tahun 2022, dibandingkan dengan 38 dari 100 pada tahun sebelumnya.

“Ini hasil terburuk sejak 2014, ketika skornya juga 34. Jadi kita kembali ke titik awal,” katanya.

Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo mulai berkuasa pada tahun 2014 dengan janji untuk memberantas korupsi.

Menurut Transparency International, skor suatu negara adalah persepsi tingkat korupsi di sektor publik dalam skala 0 sampai 100, dengan 0 berarti sangat korup dan 100 berarti sangat bersih.

Peringkat suatu negara adalah posisinya relatif terhadap negara lain dalam indeks. Peringkat hanya dapat berubah jika jumlah negara yang dimasukkan dalam indeks berubah.

Di Asia Tenggara, Singapura menduduki puncak daftar Indeks Persepsi Korupsi, sedangkan Indonesia berada di urutan keenam, tertinggal dari Malaysia, Timor-Leste, Vietnam, dan Thailand. Bangladesh adalah negara terkorup kedua di kawasan Asia Selatan setelah Afghanistan.

READ  Indonesia: Jaringan bar ditutup karena penistaan ​​​​atas iklan minuman

Pahala Nainggolan, Deputi Bidang Pencegahan Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengatakan temuan Transparency International mengejutkannya.

“Saya kaget. Kok cuma 34 poin?” ujarnya mengingatkan persepsi itu bisa membuat investor enggan datang ke Indonesia.

Yusuf Hakim Gumilang, salah seorang staf kepresidenan, mengakui adanya kelemahan dalam upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah. Dia mengatakan pemerintah memperkenalkan digitalisasi di lembaga-lembaganya untuk mengurangi korupsi.

“Mungkin benar tindakan korektif kami tidak cukup,” katanya kepada BeritaBenar.

DPR Indonesia mengesahkan ini pada tahun 2019 Perubahan yang membawa KPK yang dulunya independen di bawah kendali cabang eksekutif.

Langkah tersebut memicu protes jalanan, dengan lawan menuduh pemerintah menggunakan undang-undang untuk melemahkan independensi lembaga antikorupsi tersebut.

Kemudian, pada Desember lalu, Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan praktik KPK menangkap pejabat yang diduga menerima suap telah mencoreng citra Indonesia di luar negeri, sehingga terkesan korupsi di Tanah Air sudah meluas.

“Itu tidak baik untuk negara kita. Jahat sekali,” kata Luhut, menteri kepercayaan Jokowi.

“Kalau mau bersih berkilau, sama saja hidup di surga,” katanya saat itu.

“Kembali ke atas”

Menurut Danang Widoyoko, Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia, mundurnya pemerintah dari pemberantasan korupsi menjadi bumerang.

“Penurunan skor CPI menunjukkan bahwa strategi ini tidak berjalan. Upaya pemberantasan korupsi di bidang politik dan peradilan mandeg,” kata Danang.

Bivitri Susanti, dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera dan aktivis antikorupsi, setuju.

“Presiden Jokowi berjanji akan memperkuat KPK, tapi sekarang mulai dari awal lagi. Ini bukti dia tidak menepati janjinya,” kata Bivitri.

Indeks persepsi korupsi yang rendah dapat menghambat upaya pemerintah untuk menarik investasi di ibu kota baru yang sedang dibangun di Kalimantan, karena investor berkualitas tinggi akan enggan memasuki negara dengan tata kelola yang buruk dan tingkat korupsi yang tinggi, katanya.

READ  Evans mengalahkan Vergne untuk memenangkan Thriller di Indonesia

“Akibatnya, investor berkualitas rendah akan datang. Mereka akan mencari keuntungan cepat, menghasilkan uang sesegera mungkin dan kemudian membawanya kembali ke negara asalnya,” katanya.

Pada Agustus 2019, Jokowi mengumumkan bahwa negara akan memindahkan ibu kota dari Jakarta yang padat dan sebagian tenggelam ke pulau Jawa. Kalimantan Timursebuah provinsi dengan hutan lebat dan berpenduduk jarang di Kalimantan bagian Indonesia.

Pemerintah telah berjuang untuk menarik investasi untuk pembangunannya sejak raksasa teknologi Jepang Softbank menarik rencana investasinya tahun lalu.

Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan konflik kepentingan telah mencapai tingkat darurat karena banyak pejabat senior pemerintah memiliki kepentingan bisnis.

“Tidak jelas lagi siapa pemerintah dan siapa pengusaha,” kata Faisal.

Sejak didirikan pada tahun 1995, Indeks Persepsi Korupsi telah menjadi indikator utama korupsi sektor publik di dunia.

Indeks tersebut memeringkat 180 negara dan teritori di seluruh dunia berdasarkan persepsi korupsi sektor publik, menggunakan data dari Bank Dunia, Forum Ekonomi Dunia, perusahaan swasta dan perusahaan konsultan serta wadah pemikir. Peringkat mencerminkan pandangan para ahli dan pebisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *