Indonesia: Pemerintah Indonesia mengusulkan untuk memungut cukai pada minuman manis

Indonesia: Pemerintah Indonesia mengusulkan untuk memungut cukai pada minuman manis

Segera

Konsumsi minuman manis (Minuman Berpemanis Dalam Kemasan atau MBDK) di Indonesia telah meningkat secara signifikan selama 20 tahun terakhir, menjadikan Indonesia sebagai konsumen MBDK tertinggi ketiga di Asia Tenggara pada tahun 2020.1 Konsumsi MBDK yang tinggi dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan (misalnya diabetes, obesitas, kerusakan hati dan ginjal, penyakit jantung) yang secara signifikan akan mempengaruhi kesehatan, pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.

isi

  1. Lebih detail
  2. Gambaran penerimaan cukai dalam APBN
  3. Pengenaan Cukai MBDK
  4. Dampak dari cukai MBDK

Lebih detail

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia memasukkan penerimaan cukai MBDK ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini. Sebab, pemerintah menilai MBDK bisa memenuhi syarat sebagai barang kena cukai. Meski dirinci dalam APBN, bea masuk atas MBDK belum diberlakukan.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Menteri Keuangan (Kemenkeu) bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat untuk mengenakan cukai pada MBDK dan akan menerbitkan peraturan atau keputusan tentang hal itu. Namun, Dirjen Bea dan Cukai membenarkan bahwa tarif cukai pada MBDK diharapkan mulai berlaku tahun depan mengingat situasi ekonomi Indonesia saat ini yang mulai pulih dari pandemi COVID-19.2 Juga tidak ada konfirmasi lebih lanjut dari Kemenkeu mengenai kapan kebijakan ini akan benar-benar diterapkan.

Gambaran penerimaan cukai dalam APBN

Dalam APBN 2021, pemerintah menargetkan penerimaan cukai negara sebesar Rp 180 triliun. Tahun ini, targetnya meningkat menjadi sekitar Rp 203 triliun. Tabel di bawah ini menunjukkan peningkatan untuk kategori produk yang berbeda:

Tidak Alokasi Bea Cukai target penjualan
ABN 2021 APBN 2022
1. Cukai hasil tembakau Sekitar Rp 173 triliun Sekitar Rp 194 triliun
2. Singkirkan etil alkohol atau etanol Sekitar Rp 156 miliar Rp 190 miliar
3. Cukai minuman yang mengandung etil alkohol Sekitar Rp 5 miliar Rp 6,8 miliar
4. Pajak cukai atas plastik Rp 500 miliar Rp 1,9 triliun
5. Cukai dari MBDK Rp1,5 triliun
READ  Hajiji berharap kerjasama bisnis yang lebih erat antara Sabah dan Indonesia

Kita dapat melihat penerimaan cukai dalam APBN 2021 hanya memiliki empat aliran penerimaan, yaitu produk tembakau, etil alkohol atau etanol, minuman mengandung etil alkohol, dan plastik. Produk tembakau merupakan kontributor utama penerimaan cukai tahun lalu, menyumbang 96,5% dari total penerimaan cukai.

APBN 2022 memasukkan sumber baru penerimaan cukai. Dalam Nota Keuangan APBN 2022 disebutkan bahwa penambahan penerimaan cukai pada MBDK merupakan bagian dari kebijakan perpajakan Indonesia untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan negara. Namun catatan tersebut tidak menjelaskan apa yang mendasari pengenaan cukai pada MBDK (yaitu maksud dan tujuan pemungutan cukai pada MBDK). Karena Direktur Bea dan Cukai baru saja memastikan tidak ada pengenaan cukai pada MBDK tahun ini, target penerimaan cukai tahun ini MBDK dipastikan tidak akan tercapai.

Pengenaan Cukai MBDK

Menurut Center for Strategic Development Initiatives of Indonesia (CISDI), MBDK telah memenuhi persyaratan barang cukai, yaitu (i) konsumsinya harus dikendalikan, (ii) distribusinya harus dipantau, (iii) penggunaannya dapat memiliki berdampak negatif terhadap masyarakat atau lingkungan dan (iv) penggunaannya memerlukan pemungutan pungutan pemerintah, oleh karena itu MBDK harus dikenai cukai.3

CISDI percaya bahwa pembatasan konsumsi MBDK melalui kebijakan cukai dan perjanjian pemasaran, serta pembatasan ketersediaan MBDK di tempat umum dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.4 Pemerintah juga berperan besar dalam mengontrol penyaluran MBDK melalui undang-undang yang berlaku.

Pada Juni 2022, Kemenkeu bersama Komisi IX DPR menyepakati penambahan beberapa kategori barang cukai, salah satunya MBDK. Kemenkeu menyatakan bahwa pengenaan pajak konsumsi MBDK sejalan dengan reformasi keuangan Indonesia. Pajak Cukai MBDK juga merupakan bentuk implementasi dari Harmonisasi UU Perpajakan Indonesia.5

READ  Indonesia berhasil mengunduh perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air yang jatuh

Meskipun CISDI merekomendasikan agar pemerintah memberlakukan tarif cukai MBDK 20%,6 Kemenkeu menjelaskan bahwa tarif cukai pada MBDK akan tergantung pada kandungan gula dan pemanis buatan. Bea naik ketika kadar gula atau pemanis buatan dalam suatu produk lebih tinggi.7

Sejauh ini belum ada informasi kapan cukai MBDK akan diberlakukan, namun diharapkan mulai berlaku tahun depan, seperti yang ditunjukkan oleh Direktur Bea dan Cukai.

Dampak dari cukai MBDK

Berdasarkan penelitian CISDI, pajak konsumsi MBDK merupakan alat fiskal yang hemat biaya untuk (i) mengurangi konsumsi MBDK, (ii) mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi konsumsi MBDK, (iii) berkontribusi signifikan terhadap pendapatan pemerintah dan (iv) untuk berkontribusi pada peningkatan jangka panjang kesehatan masyarakat.tanggal 8 Cukai MBDK juga dilihat sebagai insentif bagi perusahaan makanan dan minuman untuk merumuskan kembali produknya dengan mengurangi kandungan gula dan mempromosikan alternatif produk rendah gula.

Wakil Ketua Komisi IX DPR itu menjelaskan, penerapan cukai MBDK dapat meningkatkan penerimaan negara secara optimal. Dana yang terkumpul dari pajak konsumsi ini akan digunakan untuk mengatasi dampak konsumsi MBDK.9 Misalnya, penerimaan cukai MBDK berpotensi untuk membayar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.BPJS Kesehatan‘) tunggakan, terutama karena tingginya biaya pengobatan yang disebabkan oleh obesitas, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.10

Di sisi lain, cukai MBDK dapat merugikan usaha mikro, kecil dan menengah (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM). Pemberlakuan cukai MBDK dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi dan logistik, yang mengurangi permintaan konsumen dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi operator ekonomi. Pemerintah harus memperhitungkan hal ini mengingat UMKM di Indonesia masih berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19.11

READ  Pernyataan Bersama oleh Amerika Serikat, Indonesia dan UE tentang Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global

Seperti terlihat di atas, pemungutan cukai pada MBDK di Indonesia memiliki pro dan kontra. Pemerintah perlu melakukan pemeriksaan yang lebih komprehensif, tidak hanya dengan mempertimbangkan pandangan otoritas yang berwenang, tetapi juga pandangan para pelaku ekonomi terkait agar penerapan MBDK cukai dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Konten disediakan untuk tujuan pendidikan dan informasi saja dan tidak dimaksudkan dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat hukum. Ini mungkin memenuhi syarat sebagai “permohonan pengacara” di beberapa yurisdiksi, yang memerlukan pemberitahuan. Hasil sebelumnya tidak menjamin hasil yang serupa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: www.bakermckenzie.com/en/client-resource-disclaimer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *