Indonesia mengatakan tidak ada masalah bilateral dengan Sri Lanka


Indonesia telah menyatakan bahwa tidak ada masalah bilateral dengan Sri Lanka, kata Kementerian Luar Negeri Sri Lanka hari ini.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Profesor GL Peiris, di Misi Indonesia di New York.

Menlu RI menegaskan bahwa tidak ada masalah bilateral antara kedua negara dan oleh karena itu prioritas sebagai Menlu adalah untuk memperkuat hubungan bilateral dengan fokus khusus pada kerja sama ekonomi. Dia mengatakan perjanjian perdagangan preferensial yang saat ini sedang dibahas harus diselesaikan untuk meningkatkan perdagangan bilateral.

Menteri GL Peiris mencontohkan, hubungan kedua negara sebagai anggota gerakan nonblok sangat penting.

Dikatakannya, GNB masih relevan hingga saat ini karena filosofi GNB bukanlah fokus pada setiap topik, tetapi menilai setiap topik sesuai dengan kelebihannya masing-masing.

“Jadi kita perlu memberi lebih banyak energi pada gerakan ini,” katanya.

Menteri Peiris juga menunjukkan bahwa Indonesia dan Sri Lanka memiliki minat yang besar terhadap keamanan Samudra Hindia. Oleh karena itu perlu untuk lebih memperkuat Asosiasi Lingkar Samudra Hindia dan Forum Regional ASEAN.

Menteri Peiris juga memuji kerja sama di bidang pertahanan, pertukaran informasi dan konsultasi di tingkat staf dalam rangka memerangi terorisme dan bentuk kejahatan laut lainnya.

Menteri juga menekankan bahwa Sri Lanka ingin lebih banyak berinteraksi dengan ASEAN karena ada hubungan perdagangan yang kuat dengan beberapa anggota ASEAN dan potensi sinergi yang nyata.

Dalam hal ini, Sri Lanka ingin menjadi mitra dialog sektoral dan membangun jembatan antara SAARC dan ASEAN.

READ  DPR setujui suntikan modal US$7,7 miliar ke BUMN

Menhub mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia atas pencapaian luar biasa dalam memerangi pandemi COVID-19. Pandemi ini telah menyebabkan kekuatan pemersatu umat manusia dan memungkinkan kita untuk bersatu dalam solidaritas. Menteri juga menunjukkan potensi untuk mempromosikan pariwisata antara kedua negara.

Kedua menteri sepakat bahwa GNB dan IORA perlu diperkuat untuk mencapai hasil yang efektif. Menlu juga sepakat untuk saling mengunjungi negara masing-masing pada waktu yang nyaman. (Lembaran Kolombo)


Tampilan postingan:
205

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *