Covid-19 2nd Wave India berfungsi sebagai peringatan bagi Indonesia

Jakarta. Pihak berwenang telah memperingatkan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia dan menyuarakan kekhawatiran bahwa euforia seputar vaksinasi akan membuat orang berhenti disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, yang meningkat dalam kasus seperti yang dapat dipicu di India.

Negara Asia Tenggara itu melaporkan 5.095 kasus Covid-19 baru pada hari Senin, sekitar sepertiga dari puncaknya pada Januari. Sebagai perbandingan, India melaporkan 273.802 kasus baru pada hari Senin, naik 589 persen selama sebulan terakhir dan telah melampaui level tertinggi pertamanya pada bulan Desember.

Meski demikian, jumlah kasus baru di Indonesia tidak berkurang dalam dua minggu terakhir, dan angka positifnya juga kembali meningkat, seperti data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan. Rata-rata pergerakan tujuh hari adalah 5.354 kasus pada hari Senin, mirip dengan dua minggu lalu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku prihatin Indonesia bisa melihat peningkatan kasus seperti yang terjadi di India.

(klik untuk memperbesar)

“Orang-orang sudah gembira [about vaccination]. Mereka tidak waspada, “kata Budi, Minggu malam.

Indonesia memulai program vaksinasi pada 13 Januari. Sejak itu, lebih dari 10,9 juta orang telah divaksinasi, atau sekitar 5 persen dari populasi, harus divaksinasi agar negara dapat mencapai kekebalan kelompok.

India memulai vaksinasi seminggu lebih awal dari Indonesia ketika kasus tersebut muncul di sana. Penurunan itu begitu parah sehingga Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan mengatakan negara itu telah mencapai “permainan akhir” pandemi Covid-19, menurut sebuah laporan oleh penyiar Inggris BBC.

Negara Asia Selatan itu segera mengizinkan pertandingan kriket di stadion yang ramai, pemilihan umum di lima negara bagiannya, dan festival keagamaan yang dihadiri oleh jutaan orang Gangga dengan catatan kesehatan yang dapat diabaikan.

“Ada rasa kemenangan,” kata Pastor Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, kepada BBC. “Beberapa merasa kami telah mencapai kekebalan kawanan. Semua orang ingin kembali bekerja. Cerita ini masuk ke banyak telinga yang menerima dan beberapa suara hati-hati diabaikan,” katanya.

Bagi Menteri Budi, apa yang terjadi di India merupakan peringatan yang mengerikan bagi Indonesia yang mayoritas Muslim. Dalam waktu sebulan, Indonesia akan menyaksikan Idul Fitri, hari libur terbesar di negara itu, di mana lebih dari 20 juta orang biasanya pulang untuk mengunjungi keluarga besarnya.

“Saya khawatir karena yang kita raih sudah bagus, yaitu PPKM [small-scale restrictions on community activities] digabung dengan vaksin, ”kata Budi.

Berdasarkan pantauannya, Budi mengatakan lonjakan kasus Covid-19 bisa disebabkan tiga faktor. Pertama, peningkatan jumlah casing varian baru dengan transmisi lebih cepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi beberapa varian yang menjadi perhatian, yaitu B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan dan varian B11281 atau P1 dari Brazil.

Faktor kedua, masyarakat merasa kasusnya sudah kembali normal. Ketiga, rasa aman yang salah akibat vaksinasi.

Tingkat vaksinasi masih rendah di banyak negara, yang berarti peningkatan kasus masih sangat mungkin terjadi, kata Budi.

“Inggris mendapat vaksinasi 50 persen. Tidak apa-apa. India hanya 5 persen, Chili 20 persen, kami [Indonesia] 6 persen. Kalau tidak 50 persen dan kita kendor, jumlah kasusnya akan bertambah, ”kata Budi.

Pemerintah harus melarang pemulangan selama libur Lebaran mulai 6-17 Mei untuk mencegah kasus Covid-19 terjadi. Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan.

“Perlu kami sampaikan bahwa pandemi Covid masih ada dan nyata di negara kita. Oleh karena itu, kita tetap perlu mengingat dan waspada, hati-hati dan tetap waspada. Kamu tidak boleh ceroboh kamu boleh ‘Aku tidak mau remehkan Covid-19, ” kata Jokowi, Senin.

READ  Petugas Brimob Viral Dipukul, Anggota Brimob: Petugas Itu, Brimob - Berita Jambi Ekspres

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *