Amerika Serikat dan Indonesia mengadakan latihan tanggap krisis “Gema Bhakti”

Amerika Serikat dan Indonesia mengadakan latihan tanggap krisis “Gema Bhakti”

JAKARTA — Latihan Gema Bhakti 22 (GB22), latihan staf antara anggota Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dibuka di Jakarta, Indonesia pada 9 September dan akan berlangsung hingga 16 September. Latihan ini untuk meningkatkan perencanaan dan proses tenaga kerja bersama di tingkat operasional. Hal ini juga mendorong hubungan militer yang positif, menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan, dan meningkatkan kesadaran budaya sambil meningkatkan komando dan kontrol angkatan bersenjata gabungan.

Selama iterasi ke-10 Gema Bhakti (Bahasa Indonesia untuk “gema perbuatan baik”), pasukan AS dan TNI akan bekerja sama untuk melakukan perencanaan tingkat operasional untuk tanggap krisis. Skenario akan berlangsung di benua fiksi, dengan pasukan militer AS dan dukungan dari anggota komunitas bantuan sipil dan kemanusiaan.

“Seperti Garuda Shield, Gema Bhakti telah berevolusi dari latihan yang lebih kecil dan tidak terlalu kompleks menjadi latihan gabungan yang jauh lebih menantang dan kuat yang meningkatkan interoperabilitas TNI-AS dan kemampuan multinasional,” kata Mayor Jenderal Kenneth Hara, Ajudan Jenderal Negara Bagian Hawaii, di pidato pembukaannya. “Saya berharap dapat memperkuat hubungan, meningkatkan kesiapan, dan meningkatkan interoperabilitas antara angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Hara.

Sekitar 110 personel militer dan antarlembaga AS dan 30 personel dari TNI dan organisasi non-militer Indonesia akan mempraktikkan perencanaan operasi gabungan selama GB22. Tujuan latihan termasuk meningkatkan koordinasi kemampuan militer dengan badan-badan sipil dan komunitas bantuan kemanusiaan; Organisasi dan integrasi ke dalam satuan tugas gabungan untuk melakukan operasi militer; dan meningkatkan pengembangan profesional melalui keamanan maritim bilateral, dunia maya dan acara perencanaan tingkat operasional lainnya.

READ  Tidak ada pembangkit listrik tenaga batu bara baru di Indonesia yang dapat mengurangi emisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *