WFP Indonesia Country Brief, Februari 2022 – Indonesia

WFP Indonesia Country Brief, Februari 2022 – Indonesia

highlight

• WFP Indonesia dan WFP Jordan bersama-sama memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman Selatan-Selatan virtual antara kedua pemerintah mengenai penilaian dampak dan pemantauan risiko dengan fokus pada kekeringan.

• Menyusul peluncuran kampanye digital #KerenDimakan (Cool to Eat) pada Desember 2021, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Departemen Kesehatan telah meresmikan komitmennya dengan pembentukan tim khusus untuk mendukung peluncuran nasional sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang lebih besar.

• WFP berpartisipasi dalam rapat perencanaan tahunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.

• WFP berpartisipasi dalam merumuskan poin-poin aksi strategis dalam mendukung Kluster Logistik Nasional.

pembaruan operasional

• WFP Indonesia dan WFP Yordania bersama-sama memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman virtual antara pemerintah Yordania dan Indonesia untuk mendukung penguatan kapasitas nasional dalam kesiapsiagaan bencana dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Dalam acara tersebut, Pusat Penanggulangan Krisis Keamanan Nasional Yordania, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bertukar praktik terbaik dalam analisis dampak dan pemantauan risiko dengan fokus pada kekeringan. Selain itu, WFP meluncurkan platform Real-Time Impact and Situation Monitoring (PRISM) yang inovatif, yang dirancang untuk menilai potensi risiko dan menganalisis dampak bahaya iklim pada komunitas yang paling rentan dan memandu penyelarasan dan respons untuk meningkatkan pemerintahan.

• WFP, bermitra dengan UNICEF, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), terus mendukung Departemen Sosial dalam memperkuat Sistem Informasi Kesiapsiagaan Bencana (e-SIMBA) ). . Badan-badan PBB bertemu dengan kementerian untuk membahas penggunaan eSIMBA dalam konteks perlindungan sosial adaptif. Kesenjangan data dalam e-SIMBA tentang penerima perlindungan sosial telah diidentifikasi sebagai tantangan utama untuk penggunaan, namun data ini tersedia di Basis Data Tunggal Penerima Perlindungan Sosial (DTKS). Ke depan, badan-badan PBB berencana berkoordinasi dengan kementerian untuk menjalin hubungan antara DTKS dan e-SIMBA.

READ  Bursa Efek Indonesia memberikan peringatan terhadap maskapai Garuda. untuk lepas landas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *