Ketahui apa itu sindrom penipu

Bisnis.com, JAKARTA – Sontak istilah fraudster menjadi trend saat ini.

Ini dipicu oleh permainan di antara kita yang menggunakan istilah tersebut sebagai bagian dari permainan.

Sindrom penipu juga dikenal sebagai sindrom penipu, yang terkadang terjadi dalam kehidupan nyata.

Salah satu alasan seseorang merasa seperti Cheater Syndrome adalah karena meskipun Anda telah naik level, Anda masih merasa seperti orang yang sama sebelum itu terjadi. Dan Anda merasa tidak pantas mendapatkannya.

Pindah ke peran baru yang lebih tinggi dalam hidup bisa sangat mengejutkan dan memicu sindrom ini

Misalnya, sehari setelah Anda mendapat promosi, memulai Stanford, menjadi pengacara, punya bayi, mendapat kontrak buku, membuka toko roti, atau menjadi presiden? Apakah Anda benar-benar siap untuk peran yang lebih besar dan lebih banyak tanggung jawab?

Merasa seperti curang adalah pertanda bahwa Anda sedang melakukan peregangan, tumbuh, dan melakukan hal-hal yang baik.

Sindrom penipuan yang dikutip dari Wikipedia adalah pola psikologis di mana seseorang meragukan kemampuan, bakat, atau kesuksesan mereka dan terus-menerus takut terungkap sebagai “penipuan”.

Terlepas dari bukti eksternal atas kemahiran mereka, mereka yang mengalami fenomena ini terus percaya bahwa mereka adalah penipuan dan tidak pantas mendapatkan semua yang telah mereka capai.

Sindrom ini bisa terjadi baik pada pria maupun wanita.

Sindrom penipu juga dikaitkan dengan penyakit mental dan pengobatannya. Orang-orang tertentu mungkin menganggap diri mereka tidak terlalu sakit (kurang tertekan, tidak terlalu cemas) dibandingkan rekan-rekan mereka atau orang sakit mental lainnya, dengan alasan kurangnya gejala yang parah sebagai indikasi ketidakhadiran atau masalah kecil yang mendasarinya.

Orang ini tidak mencari bantuan untuk masalah mereka dan melihat masalah mereka sebagai tidak layak untuk mendapat perhatian psikiater

Konten premium

Masuk Daftar


Bisnis Indonesia bersama tiga media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang dijalankan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, bantu donasi sekarang! Klik disini untuk lebih jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *