Turki mengkritik upaya gencatan senjata untuk mengakhiri konflik Nagorno-Karabakh

Memuat…

ANKARA – Menteri Luar Negeri (Menteri) Turki Mevlut Cavusoglu mengkritik upaya internasional untuk menyelesaikan konflik Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh.

Berdasarkan TurkiUpaya internasional ini tidak membuahkan hasil selama 30 tahun terakhir. Pertempuran di Nagorno-Karabakh mencapai level terburuknya sejak 1990-an.

Nagorno-Karabakh milik Azerbaijan menurut hukum internasional tetapi dihuni dan diatur oleh etnis Armenia.

Turki mengutuk pendudukan tanah oleh orang Armenia Azerbaijan dan berjanji solidaritas penuh dengan kelompok etnis Turki di Azerbaijan. Turki telah berulang kali meminta Yerevan untuk menarik pasukannya dari Nagorno-Karabakh.

Bicaralah saat mengunjungi ibu kota Azerbaijan, Baku, Selasa (6/10), Cavusoglu mengatakan gencatan senjata saja tidak akan cukup untuk mengakhiri pertempuran.

“Kami menerima telepon dari seluruh dunia dan ini adalah gencatan senjata segera. Terus? Sejauh ini sudah ada gencatan senjata, tapi apa yang terjadi? “kata Cavusoglu.

“Mungkin ada gencatan senjata di sana, tapi dengan hasil apa? Bisakah Anda memberi tahu Armenia untuk segera menarik diri dari tanah Azerbaijan? Dapatkah Anda menemukan solusi untuk menghapusnya? Tidak, itu panggilan yang sama selama 30 tahun, ”katanya. (Baca Juga: Pembuangan Limbah Nuklir di Aljazair, Prancis Masih Rahasiakan Lokasi)

Cavusoglu percaya bahwa masyarakat internasional tidak dapat memperlakukan Armenia dan Azerbaijan dengan adil karena mereka lebih cenderung mendukung “penjajah”. (Baca infografis: Kemenangan Biden semakin nyata di pemilihan presiden AS)

“Seluruh dunia sekarang harus mengerti bahwa tidak mungkin seperti ini,” tegasnya. (Tonton video: Serikat mencantumkan poin dalam undang-undang penciptaan lapangan kerja yang dianggap berbahaya bagi pekerja)

(sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *