Kebijakan luar negeri Indonesia: strategis bukan retoris – opini

Sitti Muthia Hasanah dan Michael J. Kristiono (The Jakarta Post)

BONUS

Jakarta
Sabtu, 9 Oktober 2021

Artikel oleh René L. Pattiradjawane [“Why Indonesia’s diplomacy fails to impress”] di edisi 5 Oktober 2021 The Jakarta Post adalah salah dan tidak etis. Untuk satu hal, kritik tidak boleh dikaitkan dengan penilaian yang meremehkan gangguan tertentu. Masalah utama dengan karya René, bagaimanapun, adalah kurangnya fakta dan ide-ide alternatif.

Penulis berpendapat bahwa pidato Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) baru-baru ini tidak mengandung argumen konkret untuk tidak mengatasi krisis ekonomi atau pandemi. Menurut René, kebijakan luar negeri Indonesia tidak membahas masalah geopolitik global.

Pidato Presiden Jokowi sebenarnya mewakili prioritas UNGA ke-76: pemulihan dari penyakit coronavirus, membangun kembali …

untuk membaca cerita lengkapnya

BERLANGGANAN SEKARANG

Mulai dari Rp 55.000 / bulan

  • Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
  • e-Post surat kabar harian digital
  • Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
  • Akses istimewa ke acara dan program kami
  • Berlangganan buletin kami

Berita serupa

Anda mungkin juga menyukainya:

Dalam perjalanan ke Doha berkat pasukan lokal

Hilangnya semangat reformasi

Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang gamer profesional

READ  Kelompok Muslim Indonesia menyerukan agar pameran Holocaust pertama di negara itu ditutup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *