JAKARTA, 31 Agustus (Reuters) – Indonesia sedang menyelidiki kerentanan yang dicurigai dalam aplikasi uji dan lacak COVID-19 yang telah mengungkapkan informasi pribadi dan status kesehatan 1,3 juta orang, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Selasa.
Peneliti di penyedia enkripsi vpnMentor ditelepon Informasi pribadi di aplikasi Indonesia Health Alert Card (eHAC), yang sering dibutuhkan oleh wisatawan, dapat diakses “karena kurangnya protokol yang diperkenalkan oleh pengembang aplikasi”.
Anas Ma’ruf, seorang pejabat kementerian kesehatan yang memantau data, mengatakan pemerintah sedang menyelidiki potensi pelanggaran tetapi mengatakan potensi cacat itu ada di versi aplikasi sebelumnya yang belum digunakan sejak Juli.
“EHAC versi lama berbeda dengan sistem eHAC yang merupakan bagian dari aplikasi baru,” katanya. “Kami sedang menyelidiki dugaan pelanggaran ini.”
Sistem eHAC kini menjadi bagian dari aplikasi Peduli Lindungi (Care Protect) yang disponsori pemerintah untuk berbagai tujuan pelacakan, termasuk masuk ke pusat perbelanjaan.
Anas mendesak orang-orang untuk menghapus aplikasi lama, dengan mengatakan pelanggaran itu bisa datang dari mitra tanpa merincinya. Dia mengatakan sistem eHAC saat ini sekarang dikelola oleh pemerintah dan keamanannya “dijamin”.
Peneliti VpnMentor mengatakan bug tersebut dapat membuat orang terkena phishing atau peretasan, dan mencegah orang menggunakan aplikasi pelacakan COVID-19.
Para ahli mengatakan pelanggaran data semacam itu menunjukkan infrastruktur keamanan siber Indonesia yang lemah. Pada bulan Mei, pihak berwenang juga membuka penyelidikan atas dugaan pelanggaran catatan jaminan sosial oleh perusahaan asuransi negara. Lanjut membaca
Laporan dari Stanley Widianto; Diedit oleh Ed Davies
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi