Indonesia sedang merencanakan pajak perkebunan kelapa sawit baru untuk melindungi lingkungan

JAKARTA, 7 Desember (Reuters) – Indonesia akan memungut retribusi perkebunan sawit baru dalam dua tahun ke depan, yang hasilnya akan digunakan untuk melindungi kepentingan umum dan lingkungan, kata menteri keuangannya, Selasa.

Retribusi baru akan dikenakan pada petani kelapa sawit lokal oleh pemerintah daerah dan merupakan bagian dari undang-undang baru yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan keuangan pemerintah provinsi dan kota, Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepada parlemen setelah undang-undang itu disahkan.

Akan ada peraturan yang merinci penerapan undang-undang tersebut, termasuk retribusi baru, dan peraturan itu harus disahkan dalam waktu dua tahun setelah undang-undang itu disahkan, kata Sri Mulyani, tanpa menyebutkan berapa banyak yang harus dibayar oleh petani sawit.

Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke reuters.com

“Undang-undang tersebut memberikan peluang untuk memperkenalkan muatan baru untuk mendukung kemampuan keuangan daerah dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat… kata menteri.

Undang-undang tersebut, yang mengatur hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, juga akan memberi pemerintah daerah lebih banyak kelonggaran selama beberapa tahun ke depan untuk menaikkan beberapa tarif pajak, termasuk pajak properti dan bangunan, selama beberapa tahun ke depan.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah daerah seharusnya bisa meningkatkan pendapatan sekitar 50% setelah menerapkan langkah baru.

Undang-undang tersebut akan menjadi landasan hukum bagi pemerintah daerah yang memiliki kemampuan finansial untuk menerbitkan obligasi pemerintah daerah guna mendanai proyek-proyek pembangunan. Tidak ada provinsi atau kota di Indonesia yang saat ini menjual obligasi tersebut.

Karena undang-undang tersebut bertujuan untuk menstandardisasi kualitas pengeluaran rumah tangga, pemerintah pusat akan meninjau transfernya ke pemerintah daerah berdasarkan kinerja dan hasil, kata Sri Mulyani.

READ  Seminggu setelah menikah dengan Canti Tachril, Duke von Dolken mengaku gugup

Namun, ini tidak dimaksudkan untuk membalikkan kebijakan desentralisasi fiskal setelah krisis keuangan Asia 1998, katanya.

Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke reuters.com

Pelaporan oleh Gayatri Suroyo; Diedit oleh Martin Petty

Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *