Indonesia: Bencana banjir di Kalimantan Barat: Kabupaten Sintang & Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia – Laporan situasi CI No. 2 (5-06 November 2021) [EN/ID] – Indonesia

1. DESKRIPSI LOKASI

• Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Sintang dan 12 kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalimantan Barat) terendam banjir. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Sugianto, banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga meningkatkan limpasan sungai Melawi dan Kapuas sejak 21 Oktober 2021.

• Data dari TRC BPBD Sintang yang dihimpun oleh PUSDALOP BNPB, terdapat ± 21.874 KK / 87.496 jiwa yang terdampak (masih dalam proses pendataan) dan 2 orang meninggal dunia. Di Kabupaten Melawi, sedikitnya 1.945 KK terdampak dan 656 terpaksa mengungsi. Data kerusakan dan dampak Menurut BPBD Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi, data masih dikumpulkan.

• Banjir di Kabupaten Sintang mencapai ketinggian maksimum 300 cm dan membanjiri sekitar 21.000 rumah, musholla dan 5 jembatan karena ketinggian air 300 cm. Sementara di Kabupaten Melawi sebanyak 1.945 unit terdampak banjir, 2 unit lembaga pendidikan dengan ketinggian maksimal 400 cm terdampak banjir.

• Kondisi terakhir dari BPBD Kab Sintang menyebutkan ketinggian air naik antara 100-300 cm.

• Pengurus Harian Bupati Sintang memperpanjang status darurat banjir, angin kencang, dan tanah longsor di Kabupaten Sintang menjadi 16 November 2021. Hal itu tertuang dalam SK Bupati Sintang Nomor: 360/1171/KEP-BPBD/2021. Keputusan ini berlaku selama 30 hari terhitung sejak 19 Oktober 2021.

• Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan status waspada hujan lebat untuk wilayah Kabupaten Sintang dan WASPADA untuk wilayah Kabupaten Melawi. Peringatan ini dikeluarkan karena curah hujan masih tinggi di dua wilayah tersebut

• Kondisi pengungsi saat ini bervariasi. Warga yang saat ini terkena dampak telah meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan dengan kerabat atau mendirikan akomodasi mandiri di taman pribadi yang tidak terkena dampak banjir.

READ  Mendagri RI-Jepang Bahas Hubungan Bilateral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *