buahKOMPAS.com – Ini mendekati Januari 2021, yang seharusnya menjadi periode perkenalan Galaxy S21, kebocoran kandidat Unggulan smartphone baru dari Samsung itu beredar lebih banyak.
Salah satu rumor terbaru datang dari channel YouTube Random Stuff. Manajer Saluran sedang mengupload Video menyentuh ponsel yang konon tak lain adalah Galaxy S21.
Dari Video tampaknya ponsel memiliki bingkai (Bezel) layar tipis dan datar, tidak melengkung (bengkok) seperti yang biasa digunakan di ponsel Samsung teratas. Layarnya dikatakan memiliki diagonal sekitar 6,2 inci.
Dengan Bezel Tipis, layar sepertinya juga memenuhi bagian depan ponsel. Rasio layar-ke-tubuh dikatakan 94 persen.
Baca juga: Seperti iPhone, Galaxy S21 dijual tanpa charger dan headphone?
Random Stuff tidak hanya menampilkan bagian depan, tetapi juga bagian belakang “Galaxy S21”. Terdapat tiga kamera di bagian belakang ponsel ini yang seharusnya terdiri dari kamera utama 12 MP, kamera telefoto 64 MP, dan kamera ultrawide 12 MP.
Samsung disatukan oleh KompasTekno dari The Verge pada Selasa (15 Desember 2020) dan akan membawa Galaxy S21 ke pasar dalam tiga model berbeda seperti seri Galaxy S10 dan S20 sebelumnya, yaitu model “Standar”, Plus dan Ultra.
Masing-masing dari ketiga model tersebut diharapkan memiliki layar 6,2 inci, 6,7 inci, dan 6,8 inci. Di area dapur pacu, Galaxy S21 disebut-sebut akan dibekali dengan sistem on-chip (SoC) Snapdragon 888 atau Exynos 2100.
Baca juga: Galaxy Note dihentikan, Pena stylus S beralih ke Galaxy S dan lipat?
Meski belum bisa dipastikan, kabarnya Galaxy S21 juga akan mengusung baterai berkapasitas 4.000-5.000 mAh dan sudah mendukung jaringan 5G, Bluetooth 5.1, dan WiFi 6E.
Namun, Galaxy S21 Ultra juga kompatibel dengannya pena S-Pen. Namun, Samsung dikabarkan tidak akan menyertakan S-Pen dalam paket penjualan Galaxy S21 yang disebut juga dijual terpisah.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi