Selandia Baru mengawali Piala Dunia dengan baik, mengalahkan rival Indonesia mereka secara komprehensif dalam pertandingan Grup C di Potchefstroom. Indonesia memenangkan undian dan memilih untuk memukul lebih dulu.
Indonesia mengalami perjalanan yang sulit dengan raket karena mereka mampu membukukan skor 74 yang menyedihkan di papan. Hilangnya Ni Ariani, pembuka mereka untuk bebek emas di bola pertama babak pertama saat Anna Browning melakukan umpan yang bagus. Kadek Kurniartini, pembuka lainnya, bergabung dengan Ni Luh Dewi, sang kapten, yang perlahan dan mantap membangun kemitraan.
Namun sebelum sempat bersepakat, Kurniartini dipecat pada menit ke-6 dan kepergian awal Gusti Ulansari, dengan kapten juga dipecat, membuat pemulihan sulit bagi Indonesia. Thersiana Weo dan Desi Wulandari membuat kartu skor terus berdenyut, namun pemecatan Weo nyaris berefek domino karena Ni Murtiari dan juga Ni Indriyani dipecat. Ni Suarniasih tidak ketinggalan dengan 2 dan dengan Wulandari juga berusaha keras dengan 16, Indonesia selesai 74/7. Tash Wakelin adalah pilihan para pemain bowling dengan gerakan tiga gawangnya dan Anna Browning, dengan dua gawangnya, unggul dengan garis dan panjangnya, karena pemain bowling lainnya juga hemat.
Selandia Baru melakukan pengejaran saat duo pembuka Anna Browning di usia 38* dan Antonia Hamilton di usia 26* memastikan kesepakatan untuk Selandia Baru hanya dalam 9,3 overs, memastikan mereka mengambil 2 poin penting di papan. Tash Wakelin dinobatkan sebagai “Player of the Game” dengan skornya 3/14.
Selandia Baru U19 menang dengan 10 gawang
🇮🇩Indonesia U19: 74-7 (20)
Ni Luh Ketut Dewi: 12 (26)
Desi Wulandari: 16(35)
Tash Wakelin 3-14🇳🇿Selandia Baru U19: 77:0 (9.3)
Anna Browning: 38 (36)
Antonia Hamilton: 26 (21)
Ni Luh Ketut Dewi 0-12#crickettwitter #U19T20Piala Dunia pic.twitter.com/o5rybsG6qo— Kriket Wanita (@imfemalecricket) 15 Januari 2023
Skor pendek: INA 74/7 (D Waulandari 16; T Wakelin 3/14, A Browning 2/12) kalah dari Selandia Baru (A Browning 38, A Hamilton 26) dengan 10 gawang dan 63 bola tersisa
Saya tahun pertama Pascasarjana melakukan MA dalam Studi Media dan Komunikasi di Universitas Kristus, Bengaluru. Saya seorang podcaster, blogger, dan penggemar berat kriket. Ketika saya tidak terikat pada pertandingan kriket, saya dapat ditemukan asyik membaca buku, memikirkan kriket sepanjang waktu.
Terkait
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi