OTTAWA, 31 Maret (AFP) Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kini bergabung dengan sekutunya dengan mengatakan dia tidak ingin bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan G20 tahun ini, dengan alasan invasi Moskow ke Ukraina.
Trudeau mengatakan dia berbagi pandangannya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang menjadi tuan rumah pertemuan ekonomi utama November, bahwa partisipasi Putin akan “sangat sulit bagi kami dan tidak produktif untuk G20”.
“Ini akan menjadi masalah besar bagi banyak negara, termasuk Kanada,” katanya kepada wartawan di Ottawa.
Trudeau menjelaskan bahwa KTT G20 adalah tentang “bagaimana kita mengelola dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia”.
“Rusia, dengan invasi ilegalnya ke Ukraina, telah membalikkan pertumbuhan ekonomi untuk semua orang di seluruh dunia dan tidak mungkin menjadi mitra konstruktif dalam menangani krisis yang diciptakan oleh invasi ilegal Rusia ke Ukraina,” tambahnya.
“Intinya adalah tidak mungkin bisnis seperti biasa bahwa Vladimir Putin hanya duduk di meja dan berpura-pura semuanya baik-baik saja karena itu tidak baik-baik saja dan itu salahnya.”
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mendukung pengusiran Rusia dari kelompok ekonomi utama G20, sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Putin harus dilarang menghadiri pertemuan puncak kelompok itu di Bali.
Tetapi Brasil dan China menolak untuk memberikan boot ke Rusia, sementara Indonesia mengatakan akan tetap “tidak memihak”.
Pekan lalu seorang utusan Moskow di Jakarta mengatakan Putin berencana menghadiri pertemuan itu.
Tetapi keputusan tentang ini ada di tangan semua anggota G20. -AFP
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi