Dengan mengakuisisi saham di ENGIE, Sumitomo meningkatkan kepemilikannya di proyek panas bumi keluaran Muara Laboh dari 35% menjadi 50%.
Perusahaan perdagangan umum Jepang Sumitomo Corporation (Sumitomo) telah mengakuisisi 15% saham ENGIE di proyek panas bumi PT Muara Laboh di Indonesia. Hal ini meningkatkan kepemilikan Sumitomo dalam proyek tersebut dari 35% menjadi 50%.
Transaksi ini juga menandai divestasi perusahaan energi terintegrasi Eropa ENGIE dari proyek tersebut. Sisa 20% saham ENGIE diakuisisi oleh perusahaan energi Jepang INPEX Corporation melalui INPEX Geothermal, Ltd. diperoleh. INPEX sebelumnya telah bergabung dengan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Laboh dengan mengakuisisi 33,33% saham PT Supreme Energy Sumatera, kami melaporkan sebelumnya.
Sebagai salah satu pionir pengembangan panas bumi di Indonesia, Sumitomo terlibat dalam proyek Muara Laboh sebelum sumur eksplorasi dibor. Sumitomo menerima kontrak EPC pertamanya untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia pada tahun 1997 dan sejak itu terlibat dalam total 11 proyek panas bumi.
Transaksi ini diharapkan akan selesai pada tahun 2022, tergantung pada penyelesaian persyaratan perjanjian. Melalui transaksi ini, Sumitomo akan lebih terlibat dalam proyek tersebut dan meningkatkan kontribusinya terhadap realisasi ekonomi energi rendah karbon di Indonesia.
Sumber: Perusahaan Sumitomo
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi