JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim Katakanlah semua sekolah diperbolehkan untuk belajar tatap muka setelah mereka memenuhi enam syarat.
Enam kondisi menekankan membantu fasilitas kesehatan mencegah kemungkinan penularan Covid-19.
“Semua sekolah hanya boleh bertatap muka saat kita bertemu Daftar Periksa. Ada enam Daftar Periksa“, kata Nadiem dalam jumpa pers online yang berlangsung pada Jumat (20 November 2020).
Pertama, masalah hygiene dan hygiene. Ini termasuk toilet, fasilitas cuci tangan, dan disinfektan.
Kedua, akses ke fasilitas kesehatan, kesediaan untuk menggunakan masker wajib dan kepemilikan Thermogun.
Kelima, saat memetakan warga satuan pendidikan, perlu diketahui siapa saja yang memiliki komorbiditas guru dan siswa yang tidak memiliki akses transportasi yang aman, dan tentunya riwayat perjalanan daerah berisiko tinggi, ”lanjutnya.
Keenam, persetujuan komite sekolah dan perwakilan orang tua wali yang sah.
Tanpa izin dari perwakilan wali murid, kata Nadiem, sekolah tidak boleh dibuka.
“Jadi enam ini checklist untuk memastikan kita bisa buka sekolah,” kata Nadiem.
Nadiem juga menegaskan, saat ini terdapat kesalahpahaman bahwa kegiatan sekolah akan kembali berjalan seperti biasa saat pembelajaran tatap muka kembali berlangsung.
“Ini tidak benar dan mohon juga dibantu untuk disosialisasikan di setiap daerah, sekalipun sekolah telah memenuhi semua kriteria dan Daftar Periksa Namun untuk belajar tatap muka, protokol kesehatan yang tepat tetap perlu diterapkan, ”tambahnya.
Sebelumnya, Nadiem menjelaskan kebijakan yang akan dibuka tatap muka sekolah berlaku hanya dari semester genap tahun ajaran 2020-2021.
Sehingga akan efektif diterapkan pada Januari 2021.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi