Semua ini adalah bagian dari transformasi ekonomi Indonesia
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa kembali menegaskan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) merupakan salah satu alat terpenting dalam upaya mewujudkan visi Indonesia 2045.
Visi 2045 adalah cita-cita Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi sehingga dapat masuk dalam lima besar ekonomi dunia.
“Kami mulai menerapkan SDGs di Indonesia pada tahun 2016. SDGs merupakan salah satu alat utama dalam upaya mewujudkan visi Indonesia 2045,” kata Monoarfa pada acara berbagi informasi Perpres Nomor 111 Tahun 2022 di Jakarta, Selasa.
Monoarfa menjelaskan bahwa Indonesia perlu menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai target SDG seperti: B. pulih dari krisis pandemi COVID-19, memenuhi target Agenda 2030 dan meningkatkan pendapatan per kapita.
Berita Terkait: Budidaya anggrek di desa mendukung terwujudnya SDGs desa
Pendapatan per kapita Indonesia perlu mencapai US$13.162 pada tahun 2036 dan US$23.199 pada tahun 2045. Selain itu, ekonomi negara harus tumbuh lebih dari enam persen per tahun.
Menurut Menkeu, tantangan tersebut harus direspon dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan produktivitas tinggi, terutama yang telah berinovasi dan menguasai teknologi.
Monoarfa menemukan bahwa hal itu dapat meningkatkan efisiensi dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi sambil terus mendorong pengembangan ekonomi hijau dan biru atau ekonomi sirkular.
“Ini semua bagian dari transformasi ekonomi Indonesia,” katanya.
Berita Terkait: Para menteri pembangunan G20 setuju untuk mempercepat SDGs
Untuk itu, SDGs akan membantu pemerintah memberikan landasan yang kokoh untuk mewujudkan visi 2045, karena di dalamnya terkandung berbagai indikator yang mendorong perbaikan terkait aspek sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.
Sejauh ini, berdasarkan langkah nasional untuk program SDG 2021-2024, ada 216 indikator yang datanya tersedia. Indikator-indikator tersebut terbagi menjadi empat pilar yaitu 59 indikator pilar sosial, 75 indikator pilar ekonomi, 54 indikator pilar lingkungan, dan 28 indikator pilar hukum dan pemerintahan.
Dari 216 indikator tersebut, data hingga akhir tahun 2021 menunjukkan 135 indikator telah tercapai, 35 indikator menunjukkan perbaikan, dan 46 indikator masih memerlukan perhatian khusus.
Berita Terkait: Indonesia sedang mempersiapkan inisiatif pendanaan SDG global melalui Forum THK
Berita Terkait: Dana Desa Dapat Membantu Membangun Masyarakat Tahan Bencana: Pelayanan
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi