MANILA, Filipina – Tentara dari Filipina dan Indonesia dijadwalkan untuk melakukan latihan kontra-pemberontakan pada Juni 2022, Angkatan Darat Filipina (PA) mengatakan dalam sebuah pernyataan Sabtu.
Latihan yang diberi nama Training Activity Indonesia-Filipina (TA Dolphine XIV-2022), akan dilaksanakan pada tanggal 6-17 Juni 2022 di Kamp Militer Taipur, Cilodong dan Tempat Latihan Sangga Buana, Karawang di Jawa Barat, Indonesia.
Latihan berfokus pada berbagi informasi, taktik, teknik dan prosedur dalam melakukan operasi kontra-pemberontakan.
Kolonel Samuel Yunque, Kepala Staf Resimen Pramuka Pertama (FSRR) PA, dan Kolonel Fendri Nayanto Raminta, Komandan Brigade Infanteri Para Raider ke-17 TNI AD, memimpin inspeksi lokasi dan perencanaan konferensi yang diadakan pada hari Jumat selesai.
PA mengatakan Kolonel Yunque dan Kolonel Raminta “menyoroti pentingnya melakukan latihan gabungan bilateral antara Filipina dan Indonesia, karena kedua negara tidak hanya berbagi perbatasan tetapi juga kepentingan keamanan regional yang sama.”
Pada tahun 2021, kedua negara mengadakan latihan melalui panggilan konferensi video November lalu karena pembatasan pandemi.
/MUF
Berlangganan buletin Bangsa global kami
Lanjut membaca
Berlangganan sesuatu PERTANYAAN PLUS untuk mengakses The Philippine Daily Inquirer dan 70+ judul lainnya, bagikan hingga 5 gadget, dengarkan berita, unduh sedini 4 pagi dan bagikan artikel di media sosial. Hubungi 896-6000.
Untuk umpan balik, keluhan atau pertanyaan, hubungi kami.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi