Tentara dari AS dan negara-negara sekutu ikut serta dalam latihan tembakan langsung di Indonesia minggu lalu. Itu adalah bagian dari latihan tempur gabungan tahunan di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di kawasan Indo-Pasifik.
Lebih dari 5.000 personel dari AS, Indonesia, Australia, Jepang, dan Singapura berpartisipasi dalam latihan Super Garuda Shield tahun ini, menjadikannya yang terbesar sejak dimulai pada 2009.
Sembilan negara lain, termasuk Inggris, Kanada, Papua Nugini dan Timor Leste, mengirim pengamat ke latihan yang dimulai 1 Agustus di pulau Sumatera.
Media pemerintah China menuduh AS membangun aliansi Indo-Pasifik yang mirip dengan NATO. Pejabat pemerintah di Beijing mengatakan tujuannya adalah untuk membatasi pertumbuhan militer dan pengaruh diplomatik China di Laut China Selatan.
Meningkatnya aktivitas kapal Penjaga Pantai China dan kapal penangkap ikan di sekitar Kepulauan Natuna Indonesia di Laut China Selatan pada Juli 2020 mendorong TNI Angkatan Laut untuk melakukan latihan besar-besaran di kawasan tersebut.
Connie Bakrie adalah seorang analis keamanan di Universitas Indonesia.
Dia mengatakan Indonesia melihat latihan dengan AS sebagai penghalang untuk mempertahankan Kepulauan Natuna. Bagi Washington, latihan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menunjukkan front persatuan melawan penumpukan militer China di Laut China Selatan.
Latihan tempur bersama berakhir pada hari Minggu.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi