Band rock Indonesia Erratic Moody telah merilis video musik baru yang menyentuh untuk lagu mereka ‘Kosong’ (‘Empty’) dari album debut mereka ‘Safari Semi’.
Video berwarna sepia, yang ditayangkan perdana di YouTube pada tanggal 1 Mei, berkisah tentang seorang pemuda yang menjalani kehidupan normal di kota, namun tidak bisa lepas dari pikiran masa kecilnya dan kenangan tentang almarhum ibunya.
Plotnya digagas oleh band bekerja sama dengan produser video dan sutradara Fatwa Satya Darana. Dalam sebuah pernyataan, Erratic Moody mengatakan mereka ingin menyoroti pentingnya menghabiskan waktu bersama keluarga meski jadwal padat. “Video ini sebagai pengingat bahwa tidak boleh ada penyesalan saat orang tua kita pergi,” kata bassis dan penulis lirik Alief Agustiana.
Lihat video ‘Kosong’ di bawah ini.
‘Kosong’ adalah klip terbaru dari ‘Safari Semi’ untuk mendapatkan perlakuan visual. Erratic Moody merilis album pada bulan Februari. Ini juga termasuk judul “Cynthia” dan “Aku pergi kemanapun kamu pergi agar kamu tidak kesepian,” keduanya telah menerima video musik juga.
‘Safari Semi’ dirilis tiga tahun setelah single debut band, ‘Necis’ dari tahun 2018. Erratic Moody didirikan pada tahun 2015 ketika anggota Muhammad Alghifari Agrapana (vokal dan gitar), Muhammad Reyhan Gyanie Fath (gitar), Alief Agustiana (bassist) ) dan Agung Muhammad Firdaus (drum) masih duduk di bangku SMA. Mereka mendapatkan nama mereka dari kutipan dari Kurt Cobain: “Aku terlalu tidak terduga, murung, sayang!”
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi