Membentuk ketertiban umum di Indonesia

“Saya sangat bersemangat dengan pekerjaan saya dan menyukai apa yang saya lakukan di TII,” katanya tentang bagaimana studinya membentuk pandangannya tentang pekerjaannya. “Saya menganalisis proses politik di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pendekatan partisipatif dan keterkaitan antara isu-isu nasional dan internasional dalam hal globalisasi.”

Sebagai direktur pelaksana, tidak ada dua hari yang sama. Baik itu mengerjakan pekerjaan penelitian, presentasi di acara-acara, kuliah tamu terkemuka, seminar dan diskusi publik atau berpartisipasi dalam konferensi pers.

“Di masa pandemi COVID-19, kami juga biasa bekerja sama melalui platform online seperti Zoom, YouTube, dan Instagram,” katanya. “Dua tahun terakhir pekerjaan kami telah dikaitkan dengan pandemi dan masalah kebijakan terkait untuk mengatasi situasi dari sudut yang berbeda.”

“Pekerjaan kami telah dikutip oleh media dan dikutip dalam publikasi ilmiah. Kami juga diundang oleh pemerintah untuk membahas isu-isu politik seperti otonomi daerah, hak-hak sipil dan kebebasan, pemilu, parlemen, perencanaan pembangunan dan perlindungan data pribadi.”

Ia juga pemimpin redaksi portal libertarian di Indonesia, Suara Kebebasan dan dosen paruh waktu di Universitas Paramadina dan Universitas Indonesia dalam mata pelajaran seperti aktor non-negara dalam hubungan internasional, diplomasi dalam praktik dan isu-isu hubungan internasional yang tidak konvensional, belum lagi diplomasi digital.

Untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi mereka di University of Sydney, Adinda dengan murah hati memberikan sarannya.

“Nikmati perjalanan belajar dan refleksi,” katanya. “Nikmati pusat rekreasi, kafe, dan sekali lagi pemandangan indah universitas, alun-alun, halaman rumput, pepohonan, taman, dan semua itu, karena universitas berada di kota Sydney yang indah dan ramai.”

Tertarik dengan karir yang tidak terduga? Temukan peluang studi dengan Fakultas Filsafat.