JAKARTA, Indonesia (AP) — Satu set pertama kereta api buatan China untuk jalur kereta cepat pertama di Indonesia tiba di pelabuhan Jakarta, Jumat.
Kereta api senilai $5,5 miliar sepanjang 142,3 kilometer (88,4 mil) akan dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China, perusahaan patungan antara konsorsium empat perusahaan milik negara Indonesia dan kereta China Railway International Co. Ltd akan menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.
Jalur kereta api yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, sebuah kota di provinsi Jawa Barat, adalah bagian dari inisiatif infrastruktur Belt and Road China. Waktu tempuh antara kedua kota tersebut diperkirakan akan berkurang menjadi sekitar 40 menit dari saat ini tiga jam.
Delapan gerbong dan kereta inspeksi yang tiba pada hari Jumat diserahkan oleh CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd. dirancang dan dibangun.
“Kedatangan rangkaian kereta cepat ini merupakan kabar baik bagi Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara maju lainnya,” kata Kartika Wijoatmojo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Pembangunan jalur Jakarta-Bandung dimulai pada Januari 2016, direncanakan sebagai bagian dari proyek kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 750 kilometer yang akan melintasi empat provinsi di pulau utama Jawa.
Kontrak kereta api ditandatangani pada Oktober 2015 setelah Indonesia memilih China daripada Jepang dalam proses tender. China setuju untuk menyelesaikan jalur kereta api tanpa menggunakan dana pemerintah Indonesia atau membutuhkan jaminan pemerintah atas pinjaman.
Jalur kereta api itu dijadwalkan dibuka pada awal 2019 tetapi tertunda karena masalah pembebasan lahan dan pendanaan.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi