TEMPO.CO, jakarta – Kepala Kantor Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Selasa, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau… Jokowi, akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 07:00 dengan menggunakan pesawat carteran Garuda Indonesia tujuan Washington DC. Dia akan menghadiri KTT AS-ASEAN tahunan di ibu kota AS.
Menurut Heru, ada tiga alasan utama mengapa presiden memutuskan tidak menggunakan pesawat kepresidenan untuk perjalanan jauh.
“Pertama, perjalanannya sangat panjang dan membutuhkan dua kali transit di kapal kepresidenan,” kata Heru tempo pada 10 Mei.
Alasan kedua, kapasitas pesawat kepresidenan yang terbatas 48 orang jelas tidak cukup untuk mengangkut rombongan presiden yang berjumlah 62 orang. Alasan terakhir, akan lebih efisien karena tidak perlu mengirimkan tim terlebih dahulu untuk mengamankan wilayah yang akan didatangi Jokowi.
“[Using the Presidential aircraft will need two transits and teams to be sent in advance. But with this plan, we only need to do it once,” he elaborated.
Jokowi’s visit to the US was also mentioned by the Ministry of Foreign Affairs through its official Twitter account @Kemlu_RI.
Previously in 2021, the special summit was held virtually due to the global pandemic limiting international travel. The US-ASEAN Summit itself will be attended by leaders of ASEAN countries and the United States President Joe Biden in talks of common international interests and intensifying partnerships across a multitude of fields.
Starting from strengthening the handling of the Covid-19 pandemic, global health security, climate change, sustainable development, maritime partnership, human resources development, education, and economic connectivity and involvement.
Read: Jokowi to Depart for Washington D.C. to Attend the US-ASEAN Summit
M JULNIS FIRMANSYAH
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi