Indonesia sedang merencanakan investasi besar-besaran dalam energi terbarukan

Pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa total investasi hingga $ 1.043 miliar akan diperlukan untuk mengembangkan pembangkit listrik baru terbarukan untuk mencapai tujuan netralitas karbon pada tahun 2060. Negara Asia Tenggara itu saat ini sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), Dadan Kusdiana, mengatakan perkiraan itu sesuai dengan perhitungan pemerintah. Dalam keterangannya di Indonesia Business Challenges 2022 yang digelar Kamis lalu, Dadan mengatakan sebagian besar investasi akan dilakukan untuk pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan, Bisnis Indonesia melaporkan. Investasi $ 1.043 miliar diharapkan untuk menghasilkan fasilitas dengan total kapasitas 707,7 GW listrik.

Pekan lalu, Bank Dunia mendesak Indonesia untuk meninggalkan kebijakan memaksa penambang untuk mengirimkan sejumlah tertentu batu bara bersubsidi kepada perusahaan listrik milik negara PLN, yang menurut Reuters, telah mendorong penggunaan bahan bakar kotor dalam pembangkit listrik.

Rekomendasi tersebut merupakan bagian dari laporan yang dirilis Kamis lalu yang bertujuan untuk mendorong lebih banyak investasi swasta dalam energi terbarukan di Indonesia untuk membantu negara mencapai tujuannya menjadi netral karbon pada tahun 2060 atau lebih awal.

Indonesia adalah pengekspor batu bara uap terbesar di dunia dan salah satu dari sepuluh penghasil emisi gas rumah kaca terbesar.

Energi terbarukan saat ini menyumbang sekitar 12% dari sumber energi Indonesia, sementara batu bara menyumbang sekitar 60%, kata Reuters.

Penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru mencapai 0,3% dari total potensi negara, kata Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam bulan lalu.

Indonesia memiliki potensi energi bersih sebesar 3.685 GW, antara lain solar 3.295 GW, PLTA 95 GW, bioenergi 57 GW, angin 155 GW, panas bumi 24 GW, dan energi laut 60 GW, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Energi dan Konservasi Energi, kata Sahid Junaidi pada November, lapor kantor berita Indonesia Antara.

READ  Burung misterius hilang ilmu pengetahuan selama 170 tahun dan ditemukan kembali di Indonesia

Dari total potensi tersebut, baru 10.889 MW energi bersih yang dimanfaatkan, di antaranya energi surya 194 MW, PLTA 6.432 MW, bioenergi 1.923 MW, PLTB 154 MW, dan panas bumi 2.186 MW.

“Selain energi terbarukan, berbagai potensi energi baru yang masih sedikit diketahui, seperti tenaga nuklir dan hidrogen,” tambahnya.

Direkomendasikan untukmu

Konsorsium baru untuk mengeksplorasi proyek panas bumi di Irlandia Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *