Indonesia sedang mempersiapkan langkah-langkah terhadap varian baru virus korona Inggris National

Pemerintah Indonesia telah menyusun daftar tindakan pencegahan setelah varian baru virus korona ditemukan di Inggris, kata Doni Monardo, kepala satuan tugas COVID-19 nasional.

Pada Kamis, Doni mengatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pekan lalu menggelar rapat tingkat menteri untuk mengantisipasi jenis baru virus corona yang dilaporkan ditemukan di Australia dan Singapura.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga mengundang para ahli epidemiologi untuk memberikan wawasan dan masukan kepada pemerintah terkait pengurangan COVID-19 di Tanah Air.

Satgas tersebut, kata Doni, juga telah berupaya untuk mengurangi kemungkinan penularan virus corona di dalam negeri dengan cara membatasi masuknya WNA dan WNI yang telah berangkat dari negara-negara yang menemukan strain COVID-19 baru, di antaranya Inggris Raya, dibatasi.

“Pemerintah sudah mulai menolak masuknya warga negara Inggris, semoga ini bisa melindungi rakyat kami,” kata Doni dalam diskusi virtual Kamis bertajuk “Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi” (Seperti apa Indonesia setelah pandemi) .

Terkait dengan jenis virus corona baru, Satgas juga telah merilis addendum Surat Edaran Satgas 3/2020 tentang Catatan Kesehatan Perjalanan untuk Liburan Natal dan Tahun Baru Selama Pandemi COVID-19.

Baca juga: Jepang menghentikan entri baru dari seluruh dunia di tengah varian virus baru

Ketentuan tambahan termasuk larangan sementara izin masuk bagi orang asing yang datang dari Inggris, serta protokol kesehatan yang lebih ketat untuk orang Indonesia dan orang asing yang masuk ke Indonesia dari negara-negara Eropa dan Australia.

Warga negara Indonesia yang ingin pulang dari Inggris harus menunjukkan hasil tes PCR negatif yang diperoleh selambat-lambatnya 48 jam sebelum keberangkatan mereka.

READ  Kami melakukan yang terbaik

Mereka juga harus menjalani karantina selama lima hari sejak tanggal kedatangan mereka.

Orang yang datang dari Eropa dan Australia harus menunjukkan hasil negatif dari tes PCR yang dilakukan di negara asalnya setidaknya 48 jam sebelum keberangkatan.

Kebijakan tersebut berlaku mulai 22 Desember hingga 8 Januari 2021.

Hingga 3.000 orang asing yang masuk ke Indonesia telah dites positif COVID-19, menurut Doni.

Baca Juga: Varian Coronavirus Inggris Mungkin Lebih Baik Menular Anak-Anak: Ilmuwan

Kasus bisa berkembang pesat jika kita tidak memaksimalkan upaya staf bandara kita, tambahnya.
Pada 21 Desember, para ilmuwan dari UK Advisory Group on New and Emerging Respiratory Virus Threats (NERVTAG) menemukan varian baru dari virus corona yang telah menyebar dengan cepat di Inggris, Reuters melaporkan.

Varian baru tersebut dikatakan membawa mutasi yang membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus corona dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Selain itu, varian SARS-CoV-2 mutan yang muncul hingga 70 persen lebih dapat ditularkan dibandingkan dengan jenis sebelumnya di Inggris. Sejauh ini, kasus tersebut juga ditemukan di Denmark dan Australia.

Hal ini menyebabkan sejumlah negara menutup perbatasan mereka dengan Inggris dan memberlakukan pembatasan perjalanan pada warganya. Filipina, Kanada, India, Hongaria, dan Swiss termasuk di antara negara-negara yang menangguhkan penerbangan dari Inggris. (dpk)

Catatan Editor: Artikel ini adalah bagian dari kampanye publik oleh Satgas COVID-19 untuk meningkatkan kesadaran akan pandemi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *