Indonesia: Pencegahan harus menjadi kunci dalam kampanye anti-transplantasi, kata Jokowi

JAKARTA, 10 Des (Jakafta Post / JST): Presiden Joko Widodo mengatakan “langkah luar biasa” diperlukan untuk mengatasi masalah transplantasi yang sudah berlangsung lama di Indonesia dan mendesak lembaga penegak hukum untuk memprioritaskan tindakan pencegahan di sekitar masalah “fundamental” di negara itu. -kampanye transplantasi.

Berbicara pada Hari Antikorupsi Internasional pada Kamis (9 Desember), Jokowi mengatakan metode antikorupsi harus lebih ditingkatkan dan mendesak lembaga penegak hukum untuk beralih dari penangkapan dan operasi penusukan ke kampanye antikorupsi. Pengukuran.

“Pemberantasan korupsi harus mengatasi akar masalahnya. Pencegahan adalah cara yang lebih mendasar, ”katanya, seraya menambahkan bahwa membangun budaya anti-transplantasi secara nasional sangat penting dalam memerangi korupsi.

Pengenalan sistem antikorupsi yang baik akan banyak membantu negara dalam meningkatkan daya saing ekonominya, menjadikan Indonesia lebih menarik untuk investasi dan pada gilirannya menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tambah Jokowi.

“Upaya penegakan juga penting dan harus dilakukan secara tegas dan tidak pandang bulu. Ini tidak hanya akan menjadi efek jera, tapi juga penting untuk mengimbangi kerugian pemerintah,” ujarnya.

Presiden juga mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung untuk membuat dugaan pencucian uang atas dakwaan terhadap tersangka guna memaksimalkan pemulihan aset negara.

Dia mengatakan pemerintah mendukung pengesahan RUU tentang pemulihan aset, menambahkan bahwa dia berharap proses pembahasan RUU itu akan selesai tahun depan.

Namun, RUU tersebut tidak masuk dalam daftar prioritas Program Legislatif Nasional (Prolegnas) DPR tahun 2022 yang disahkan DPR pada Rabu, tetapi masih dalam Prolegnas jangka panjang 2020-2024.

Senada dengan pandangan Presiden, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan mempromosikan budaya antikorupsi di kalangan masyarakat, ditambah dengan fokus baru pada Kampanye Pencegahan Transplantasi, akan menjadi salah satu prioritas utama KPK untuk masa depan.

READ  Guru Madrasah Silakan periksa notifikasi pembayaran BSU sebesar Rp 1,8 juta

Firli mengatakan KPK telah mengirimkan surat edaran kepada kepala daerah yang meminta mereka untuk merumuskan undang-undang yang mendukung materi antikorupsi untuk dimasukkan ke sekolah dan perguruan tinggi di daerahnya masing-masing.

“Merespon surat edaran tersebut, sebanyak 353 gubernur, bupati, dan walikota telah mengeluarkan peraturannya sendiri.

“Kami ingin membangun budaya antikorupsi yang menjadi tujuan akhir kami,” kata Firli.

“Penegakan diperlukan dan kita harus berkomitmen untuk itu dan pencegahan (tindakan) juga penting, (tetapi) menumbuhkan budaya anti-korupsi sangat mendasar.”

Dia menambahkan bahwa fokus Komisi adalah fakta bahwa meskipun semua upaya untuk mencegah dan menegakkan korupsi, korupsi masih terjadi dan badan terus menangkap tersangka.

Firli mencontohkan, KPK menangkap 1.291 tersangka pencangkokan dan menangkap lebih dari 100 orang pada 2021.

Zaenur Rochman, peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, mengatakan pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan sektor pendidikan dalam upaya pencegahan transplantasi.

Pemerintah, kata Zaenur, bisa memperbaiki sistem pengadaannya untuk mengisi kekosongan praktik korupsi.

Dia juga mengatakan pengesahan UU Pengembalian Aset akan mendorong upaya pencegahan transplantasi, terutama jika undang-undang tersebut memuat ketentuan yang mengkriminalisasi pengayaan pejabat negara secara ilegal.

“Sebagian besar upaya pencegahan korupsi berada dalam lingkup pemerintah. Jika sistem yang ada saat ini tidak efektif, itu menunjukkan pemerintah belum berhasil melakukan reformasi birokrasi,” kata Zaenur. – The Jakarta Post / ANN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *