Indonesia berjanji untuk mengurangi defisit anggaran meskipun ada masalah pandemi

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati (Sumber foto: Muhammad Fadli / Bloomberg filepix)

– –SEBUAH +SEBUAH

JAKARTA (31 Mei): Indonesia akan tetap berpegang pada komitmennya untuk mengurangi defisit anggaran hingga kurang dari 3% dari PDB pada tahun 2023 meskipun terdapat ketidakpastian fiskal yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara harus dapat memangkas kekurangannya dari 4,5% menjadi 4,85% tahun lalu menjadi 2,71% dari PDB pada 2023, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang parlemen pada hari Senin. Rasio defisit akan terus menurun menjadi 2,6% pada tahun 2025.

“Kombinasi pemulihan ekonomi dan konsolidasi fiskal memang tidak mudah, apalagi dibarengi dengan ketidakpastian Covid-19,” kata Indrawati. Dia meminta anggota parlemen untuk mempertimbangkan target defisit saat mengerjakan anggaran negara 2022.

Lonjakan baru kasus Covid-19 mengancam pemulihan ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia dan mempersulit pekerjaan pemerintah untuk mendanai paket stimulus yang lebih besar tanpa menambah utang.

Namun, negara tersebut telah berulang kali berjanji untuk menahan pengeluaran untuk pandemi untuk membangun kredibilitas dengan investor dan perusahaan pemeringkat.

Menurut Indrawati, pemerintah dapat membuat pengeluaran lebih efisien dan mengembangkan strategi pembiayaan baru seperti dana kekayaan untuk mendatangkan lebih banyak pembiayaan ekuitas daripada hutang. Pajak baru juga bisa dipungut, meski direncanakan dengan matang agar tidak mengganggu dinamika perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia bisa berkisar antara 5% hingga 5,5% tahun depan, lebih lambat dari target pemerintah sebesar 5,2% hingga 5,8%. Gubernur Perry Warjiyo mengatakan dalam sidang yang sama bahwa “pemulihan konsumsi swasta tidak secepat yang diperkirakan karena pembatasan mobilitas dan peningkatan kasus Covid-19”.

READ  Indonesia mencoba untuk mengadopsi bahasa Cina, tetapi masalah tetap ada - opini

Varyyo mengisyaratkan bahwa bank sentral siap untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk sisa tahun ini dan mengatakan tekanan inflasi tidak mungkin terjadi hingga awal 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *