KUALA LUMPUR: Orang Indonesia diyakini sebagai penyebab utama di balik video ofensif tentang Indonesia, dan rekaman itu tidak dibuat di Malaysia, kata inspektur jenderal polisi.
Tan Sri Abdul Hamid Bador (gambar) mengatakan polisi memperoleh informasi tersebut setelah menanyai seorang pekerja Indonesia berusia 40-an di Sabah yang juga salah satu tersangka dalam kasus tersebut.
“Tersangka ditangkap di Sabah pada hari Senin dan Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) menerima informasi baru dalam penyelidikan kami.
“PDRM sudah mendapat petunjuk baru bahwa pelakunya berasal dari sana (Indonesia) dan kami terus menginterogasi tersangka untuk melihat siapa yang mengedit video tersebut,” katanya.
Abdul Hamid mengatakan polisi Malaysia telah membagikan informasi tersebut dengan rekan-rekan Indonesia mereka dan tersangka utama diharapkan segera diketahui.
“Dalam kasus ini, orang yang pemarah dan tidak bertanggung jawab dengan motif yang buruk telah mencemarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Parodi ini membuat masyarakat Indonesia marah dan saya jamin kemarin (Rabu) polisi kriminal mengambil tindakan drastis dengan menerbangkan tim khusus ke Sabah untuk mencari pelakunya,” katanya.
Abdul Hamid menekankan bahwa terlibat dalam tindakan yang merendahkan suatu negara merupakan tindak pidana yang serius. “Kami berharap bisa membawa tersangka (pelaku utama) ke pengadilan setelah penangkapannya,” katanya.
“Saya ingin mengingatkan warga Malaysia untuk menjauhi kegiatan tercela yang melukai perasaan warga negara tetangga kita Indonesia.”
Video yang diunggah ke bagian komentar di akun YouTube My Asean dua pekan lalu itu memuat teks editan Indonesia Raya yang menyinggung Indonesia.
Video tersebut telah dihapus tetapi diunggah di berbagai aplikasi dan didistribusikan secara luas di platform media sosial lain di Indonesia, menyebabkan reaksi negatif yang kuat dari banyak orang. – Bernama
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi