KUALA LUMPUR, 30 Desember – Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Tan Sri Abdul Hamid Bador menerima penghargaan Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden Indonesia Jokowi Widodo hari ini.
Penghargaan tersebut merupakan simbol penghormatan atas kerja sama antara Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Penghargaan diberikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, dalam acara tertutup di Bukit Aman.
Wakil Polisi Inspektur Jenderal Datuk Seri Acryl Sani Abdullah Sani juga hadir dalam upacara tersebut.
Berbicara kepada Bernama setelah upacara, Abdul Hamid mengatakan penghargaan itu merupakan kehormatan atas hubungan baik yang telah dibangun kedua pasukan keamanan selama beberapa tahun terakhir.
“… Dan puncak dari kerjasama ini adalah ketika PDRM membantu POLRI dalam (menyelesaikan) kasus yang melibatkan pengungsi dari pemerintah Indonesia.
“Saya sangat bersyukur dan rendah hati bisa berbagi penghargaan dengan 130.000 karyawan PDRM lainnya,” ucapnya.
Abdul Hamid juga melihat penghargaan tersebut sebagai pengakuan setiap anggota PDRM yang telah membantu Polri menegakkan hukum melalui pemberantasan kejahatan.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada para pejabat Polri yang telah mengundurkan diri atas kontribusinya dan kerjasama yang erat antara PDRM dan Polri.
Begitu pula dengan Inspektur Jenderal (Kapolri) Polri Jenderal Idham Azis yang kerap berbagi informasi dengan kami. Semua ini untuk kepentingan kedua negara, ”ujarnya. – Bernama
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi