Ini adalah langkah terakhir menuju pengesahan penyerahan kedaulatan yang sebenarnya pada upacara khusus di Amsterdam Selasa depan ketika Perdana Menteri Indonesia Dr. Mohammad Hatta menerima pengalihan atas nama Republik Indonesia Serikat.
Ratu Juliana hari ini menandatangani undang-undang yang akan menjadikan Indonesia negara yang berdaulat dan merdeka setelah 300 tahun pemerintahan Belanda. RUU itu sebelumnya telah disahkan oleh Senat Belanda dengan 34 suara berbanding 15.
Ini adalah langkah terakhir menuju pengesahan penyerahan kedaulatan yang sebenarnya pada upacara khusus di Amsterdam Selasa depan ketika Perdana Menteri Indonesia Dr. Mohammad Hatta menerima pengalihan atas nama Republik Indonesia Serikat.
Keempat senator komunis adalah penentang hukum. Partai Rakyat Katolik dan Partai Buruh memberikan suara mendukung.
Delegasi AS dari Indonesia, yang secara resmi memegang kedaulatan, akan meninggalkan Batavia melalui jalur udara menuju Amsterdam pada Jumat. Anggota utama delegasi adalah Dr. Hatta, Menteri Kehakiman Prof. Supomo, Sultan Hamid von Pontianak, Dr. Suparmo dan Ketua Mahkamah Agung, Dr. Kusuma Atmadja.
Di Batavia, angkatan bersenjata Belanda hari ini telah menyelesaikan tahap utama penarikan mereka dari pedalaman Jawa dan Sumatera ke pusat-pusat konsentrasi di pantai.
Angkatan bersenjata utama Belanda sekarang sedang menunggu evakuasi di Batavia, Sourabaya, Bandoeng, Buitenzorg, Semarang, Padang, Palembang dan Medan.
Tutup cerita
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi