Bank Indonesia dan Pusat Inovasi Bank for International Settlements (BIS) mengundang pengembang untuk berpartisipasi dalam hackathon mata uang digital bank sentral.
Berlangsung saat Indonesia menjadi presiden G20, acara TechSprint terbaru mencari peserta yang bersedia menghadapi tantangan teknologi terkait CBDC grosir dan eceran.
Hackathon online akan fokus pada tiga tema: membangun sarana penerbitan, distribusi, dan transmisi CBDC yang efektif dan kuat; memungkinkan inklusi keuangan; dan meningkatkan interoperabilitas.
Tim terpilih akan mempresentasikan prototipe mereka pada bulan Juli, dengan pemenang dipilih oleh panel independen pada bulan Oktober.
Pemenang dari setiap kategori akan menerima hadiah sebesar US$53.000. Semua proyek terpilih akan menerima hibah sebesar S$10.000.
Agustín Carstens, General Manager, BIS, mengatakan: “Ada keyakinan kolektif bahwa CBDC memiliki potensi untuk memajukan minat publik di era uang digital. Kepercayaan pada uang adalah perekat yang menyatukan sistem keuangan.
“Untuk alasan ini, seiring kemajuan teknologi, bank sentral harus memastikan bahwa sistem moneter secara fundamental tetap menjadi barang publik dan menjaga stabilitasnya.”
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi