Jumlah pasien yang mengajukan pengobatan pada hari kedua sebanyak 452 orang.
JAKARTA (ANTARA) – Tim medis Indonesia yang dikerahkan untuk membantu penanganan banjir bandang yang terjadi belakangan ini di sejumlah wilayah di Pakistan mulai merawat para pengungsi yang terutama menderita dermatitis dan demam.
Pada Rabu (12 Oktober 2022), hari kedua penggelaran layanan, jumlah pengungsi yang berobat meningkat, kata Yusrizal, direktur korban dan pengungsi yang bekerja dengan bantuan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait pernyataan yang dirilis. pada hari Jumat.
“Total pasien yang meminta berobat pada hari kedua sebanyak 452 orang,” ujarnya.
Sebanyak 329 pasien berasal dari kamp pengungsi kota Jhuddo, sedangkan sisanya dari Katmir Jan Muhammad.
Tim medis Indonesia dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama ditempatkan di sebuah pos kesehatan di kota kamp pengungsi Jhuddo, di mana sejumlah besar dari mereka yang terkena dampak mencari perlindungan.
Sedangkan yang kedua adalah tim keliling yang mengunjungi warga Katmir Jan Muhammad.
Yusrizal mengatakan jumlah kasus dermatitis dan demam tercatat masing-masing 85 kasus.
Penyakit lain yang diderita para pengungsi adalah ISPA (80 kasus), dispepsia (54 kasus), mialgia (44 kasus), cephalgia (20 kasus), hipertensi (12 kasus), konjungtivitis (12 kasus) dan diabetes mellitus (8 kasus). ).
Dalam menjalankan pelayanannya, tim dibantu oleh tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mirpur Khas. Selain itu, aparat keamanan setempat juga melindungi tenaga medis Indonesia.
Selama masa pelayanan dua hari pada 11 dan 12 Oktober, 705 pengungsi mencari perawatan, menurut catatan tim.
Selain merawat warga, tim medis juga melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil.
“Pada Rabu (12 Oktober), 26 ibu hamil dikunjungi (tim kesehatan), atau 5,8 persen (dari total kunjungan),” kata pejabat BNPB.
Tim medis juga mengedukasi warga tentang pentingnya hidup sehat, terutama selama berada di pengungsian.
Tim medis Indonesia akan berada di distrik Mirpur Khas selama dua minggu. Nantinya mereka akan bergerak memberikan bantuan medis di kabupaten Malir. Kedua distrik tersebut terletak di Provinsi Sindh, Pakistan.
Tim medis yang terdiri dari 29 personel itu tiba di Pakistan pada 7 Oktober lalu.
Berita Terkait: BNPB kirim tim kesehatan untuk tangani korban banjir Pakistan
Berita Terkait: Pesawat disiapkan untuk membawa pasokan bantuan masyarakat sipil ke Pakistan
Berita Terkait: Indonesia akan beri bantuan US$1 juta untuk korban banjir di Pakistan
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi