Perusahaan Taman Umum Daerah Bhukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar telah mulai menerjunkan 17 penjaga taman untuk mendukung penerapan sistem pembayaran digital di Denpasar, Bali.
Uji coba parkir digital dilakukan dengan 52 petugas parkir, menurut Kepala Sub Bagian Pelaporan dan Pengaduan Parkir BUMD, Bhukti Praja Sewakadarma, Desak Made Ekaprastyawati. Sejauh ini rompi dengan barcode digital baru dibagikan kepada 17 petugas parkir.
“Ini adalah program parkir digital cashless yang memudahkan masyarakat yang biasanya tidak membawa uang pecahan kecil,” Anda dikatakan.
Program digitalisasi sedang dikerjakan untuk meningkatkan layanan dan mengurangi kehilangan pendapatan dari tiket parkir. Program ini juga merupakan bentuk kerjasama dengan PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, berharap inovasi ini berjalan seiring dengan keadaan masyarakat yang sebagian besar sudah menggunakan pembayaran non tunai.
“Dengan program ini, kemungkinan petugas parkir menggelapkan dana dan tidak mengeluarkan tiket dari QRIS bisa diminimalisir,” kata Ekarastyawati.
Menurut salah satu penjaga taman bernama Sumadi, penggunaan parkir digital di Lapangan Puputan tidak terlalu banyak menarik pengunjung dalam seminggu sejak 22 Juli 2022.
“Jika tidak ada masalah, tidak ada yang hanya ingin menggunakannya. Hanya lima dalam seminggu, satu mobil dan empat sepeda,‘ katanya kepada media.
Sumadi juga berharap ke depan masyarakat lebih memahami penggunaan retribusi parkir digital, khususnya di kawasan Lapangan Puputan yang kerap dipadati pengunjung setiap akhir pekan.
Dalam program parkir digital ini, setiap petugas parkir yang mengenakan rompi merah diberikan dua lembar kertas berkode sebagai pemindai untuk pembayaran motor Rp 1.000 dan untuk mobil Rp 2.000.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi