Dian Septiari (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Rabu, 23 Februari 2022
Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Selasa menyerukan pendekatan “hati-hati” tetapi “cepat” untuk krisis di Ukraina karena Indonesia memantau dengan cermat situasi di lapangan setelah Moskow mengerahkan pasukan ke daerah perbatasan yang dikuasai pemberontak di Ukraina pada Senin atas nama Peacekeeping.
Ketegangan meningkat sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur dan memerintahkan pasukan Rusia untuk menjaga mereka, sebuah langkah yang dikecam keras oleh kekuatan barat dan mendorong Kiev untuk menyerukan sanksi terhadap Moskow.
Sekjen PBB António Guterres mengatakan langkah Rusia mewakili “pelanggaran integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina” saat ia menyerukan pengekangan dan penghentian permusuhan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, menurut sebuah pernyataan dari juru bicara PBB.
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- surat kabar harian digital email
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi