Indonesia akan dibuka sebagian untuk pengunjung internasional

Indonesia berharap untuk membuka untuk pelancong internasional pada bulan Juli, tetapi penguncian lokal dapat membahayakannya.

Indonesia Kementerian Pariwisata mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk menyambut pengunjung internasional tahun ini.

Negara ini berencana untuk membuka kembali sebagian perbatasannya untuk pengunjung internasional pada Juli 2021, dengan tujuan seperti Bali berfungsi sebagai daerah untuk meningkatkan pariwisata di seluruh negeri. Pemerintah Indonesia juga berencana untuk mulai mengembangkan wisata medis dan kesehatan di Bali.

Namun, rencana dapat ditunda karena aturan penguncian internal yang ketat telah diperpanjang hingga 28 Juni dan dapat diperpanjang lagi. Risiko penularan COVID-19 telah ditandai merah, oranye, kuning dan hijau di berbagai bagian negara: zona hijau berarti bebas dari kasus baru.

Dalam persiapannya, pemerintah memiliki Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) Program sertifikasi di seluruh sektor pariwisata di Indonesia.

Pemerintah telah merundingkan koridor perjalanan bilateral dengan negara-negara seperti Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan dan Singapura. Kemungkinan kesepakatan dengan Malaysia belum terjadi.

Semua pelancong non-Indonesia saat ini dilarang memasuki Indonesia, dengan beberapa pengecualian, wisata medis bukan salah satunya.

Semua pelancong domestik atau internasional yang tiba di Indonesia atau Bali saat ini diharuskan menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19 dalam waktu 72 jam dan melakukan tes lain pada saat kedatangan. Semua harus dikarantina selama lima hari di hotel yang ditunjuk dengan biaya sendiri. Setelah lima hari mereka melakukan tes PCR ketiga. Jika negatif boleh dilanjutkan, tetapi jika positif akan dirujuk ke rumah sakit.

Pembatasan telah dan akan terus berdampak signifikan pada wisata medis luar negeri ke Malaysia karena dua dari tiga wisatawan medis ke tujuan ini berasal dari Indonesia. Lebih dari satu juta orang Indonesia melakukan perjalanan untuk perawatan medis, dengan Malaysia dan Singapura menjadi tujuan favorit mereka.

READ  Uni Emirat Arab meletakkan batu fondasi replika Masjid Sheikh Zayed di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *