JAKARTA, KOMPAS.com – Berita Honda CBR1000RR SP diangkat untuk dibahas oleh Daihatsu Ayla. Pasalnya CBR1000RR SP merupakan motor sport kelas atas dengan performa yang mumpuni.
Selain CBR1000RR SP, ada beberapa pabrikan lain yang mengeluarkan motor sekelas Superbike 1000cc. Pesaingnya berkisar dari pabrikan Jepang lainnya hingga merek Eropa.
Baca juga: Kompensasi Honda CBR1000RR SP, Harganya Setara Enam Unit Daihatsu Ayla
CBR1000RR SP sendiri memiliki mesin 4 silinder segaris dengan displacement 1.000 ccm (DOHC), yang mampu menghasilkan tenaga 189 tk pada 13.000 rpm dan torsi 116 Nm pada 11.000 rpm.
Berikut 3 motor yang sama dengan CBR1000RR SP dan dijual di Indonesia.
1. Yamaha YZF-R1
Versi terbaru All New R1 mengusung mesin 998cc DOHC in-line 4 silinder berpendingin cairan. Detail bore x stroke, yakni 79,0 mm x 50,9 mm, mampu menghasilkan 147,1 kW pada 13.500 rpm dan torsi 112,4 Nm pada 11.500 rpm.
Yamaha R1 resmi dijual oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Dua model ditawarkan, yakni All New R1 seharga Rp 605 jutaan dan All New R1 M seharga Rp 812 juta OTR Jakarta.
2. Kawasaki ZX-10R
Kawasaki ZX-10R merupakan motor yang digunakan oleh tim Kawasaki di ajang WorldSBK. Tampilannya yang agresif, mesin 998cc dan handling yang terampil membuat motor ini menjadi salah satu favorit para bikers
Mesinnya 998 cc, segaris 4 silinder, berpendingin cairan. Adapun detail bore x stroke 76,0 x 55,0 mm yang mampu menghasilkan 147,1 kW pada 13.000 rpm dan torsi 113,5 Nm pada 11.500 rpm.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi