JAKARTA, 6 Maret (Bernama): Selain berekreasi, wisatawan Indonesia juga berharap dapat kembali ke Malaysia untuk bertemu anggota keluarga dan berobat.
Hal itu terungkap dalam survei empat hari Tourism Malaysia di Astindo Hybrid Travel Fair yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Tiket Pesawat di Indonesia (Astindo), yang berakhir di sini hari ini.
Tempat wisata utama di Kuala Lumpur, Penang, Johor dan Genting Highlands sangat dirindukan oleh wisatawan, menurut Marketing Director Tourism Malaysia Jakarta Niko Johan Tanosa.
Berita pembukaan gerbang perbatasan negara itu telah mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke Malaysia.
Niko mengatakan: “Kami telah menjelaskan bahwa Malaysia belum sepenuhnya membuka perbatasannya. Namun, wisatawan bisa berwisata ke Malaysia melalui program Langkawi International Travel Bubble.”
Sebanyak 6.000 wisatawan dari berbagai negara telah mengikuti program tersebut, termasuk 175 wisatawan asal Indonesia sejak diluncurkan pada 15 November 2021.
Sebelum pandemi Covid-19, total 3,6 juta wisatawan Indonesia berkunjung ke Malaysia pada 2019.
Niko mengatakan mereka akan menjadi tuan rumah seri kelima Virtual Travel Mart Roadshow di Bandung untuk mempersiapkan Malaysia membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata.
Roadshow yang mempertemukan biro perjalanan Malaysia dan Indonesia untuk pemasaran paket liburan hybrid ini sebelumnya digelar di Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan Batam.- Bernama
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi