Sheikh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, telah mengundang Presiden Indonesia Joko Widodo ke UEA untuk menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA-Indonesia.
Kedua negara memulai pembicaraan untuk kesepakatan pada bulan September. Ini bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan, memperluas peluang ekonomi dan investasi, dan mengantar fase baru kerja sama bilateral. Kesepakatan itu bisa ditandatangani paling cepat bulan ini.
Suhail Al Mazrouei, Menteri Energi dan Infrastruktur, mengundang Presiden Indonesia atas nama Sheikh Mohamed.
Bapak Al Mazrouei berada di Indonesia dalam kunjungan resmi, memimpin delegasi yang terdiri dari perwakilan dari G42, perusahaan AI dan komputasi awan yang berbasis di Abu Dhabi, Pelabuhan Abu Dhabi, Dana Pertumbuhan Abu Dhabi, Perusahaan Energi Masa Depan Abu Dhabi (Masdar) serta sejumlah pejabat dari Departemen Energi dan Infrastruktur serta departemen lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Al Mazrouei menyampaikan salam dan harapan baik dari Presiden Sheikh Khalifa, Sheikh Mohammed bin Rashid, Wakil Presiden dan Penguasa Dubai, dan Sheikh Mohamed bin Zayed.
Bapak Widodo menyambut Bapak Al Mazrouei dan menyampaikan salamnya kepada para pemimpin UEA.
Mr Al Mazrouei berbicara tentang hubungan yang kuat antara negara-negara dan keinginan para pemimpin UEA untuk mengembangkan dan memperkuat kerjasama.
Ia juga berterima kasih kepada Indonesia yang telah mengundang UEA untuk menghadiri KTT G20 yang akan digelar di negara Asia Tenggara itu pada Oktober mendatang.
Bapak Widodo memuji hubungan bilateral yang kuat dan berharap kunjungan Bapak Al Mazrouei akan menghasilkan lebih banyak kerja sama di berbagai bidang.
Mr Al Mazrouei didampingi oleh Abdullah Salem Al Dhaheri, Duta Besar UEA untuk Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, dan beberapa pejabat.
Hubungan Emirat-Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kunjungan Sheikh Mohamed ke negara Asia pada Juli 2019. Beberapa nota kesepahaman senilai US$32 miliar ditandatangani selama kunjungan tersebut.
Beberapa perusahaan Emirat sedang mengerjakan proyek di Indonesia, termasuk pembangkit listrik tenaga surya terapung pertama di negara itu oleh Masdar dan proyek antara Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi dan Pertamina Indonesia untuk mengembangkan petrokimia dan gas.
Perdagangan bilateral antara UEA dan Indonesia mencapai sekitar US$2,5 miliar pada tahun 2020. UEA mengekspor barang senilai sekitar US$1,5 miliar ke Indonesia, sedangkan impor negara Asia Tenggara dari UEA berjumlah US$1 miliar.
Pada Oktober 2020, sebuah jalan di Abu Dhabi diubah namanya untuk menghormati Presiden Indonesia. Sebuah masjid juga sedang dibangun untuk menghormatinya di ibu kota Uni Emirat Arab.
Jalan yang dinamai Joko Widodo di Abu Dhabi – dalam gambar
Diperbarui 8 Maret 2022 08:41
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi