Sebuah feri besar antar pulau Indonesia kandas lebih awal pada 23 Agustus setelah melakukan pelayaran semalam dari wilayah barat. Angkatan Laut Indonesia melaporkan bahwa 202 penumpang dan 17 awak telah dievakuasi dengan selamat sementara penyelidikan tentang keadaan di balik pendaratan masih berlangsung.
Panglima TNI AL Wilayah Utara menerima laporan bahwa KM Kemuliaan Maria, sebuah feri berbobot sekitar 1.000 ton, kandas di wilayah utara Kepulauan Talaud di Indonesia sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Feri berusia empat tahun itu mendekati pelabuhan terakhirnya di Beo di Kepulauan Talaud setelah meninggalkan Manado di wilayah barat Indonesia pada sore hari.
Laporan resmi menyatakan bahwa kapal itu terkena cuaca buruk dengan hujan dan kabut yang sangat mengurangi jarak pandang. Saat itu di luar masih gelap tetapi mereka mengatakan airnya tenang dan hanya angin sepoi-sepoi. Namun, laporan tidak resmi di media lokal mengutip komentar polisi setempat tentang kelalaian kru sebagai faktor yang berkontribusi terhadap larangan tersebut.
Kapten kapal, Mary Alprens Harimisa, dilaporkan telah meminta maaf karena meninggalkan jembatan untuk menggunakan toilet. Saat turun dari jembatan, dia menyerahkan komando kepada perwira pertama, Junimus Sirape. Kembali ke jembatan, laporan berita mengatakan kapten melihat feri menuju pantai.
“Saya segera berlari dan mencoba meraih kemudi dan menghindari karang, tetapi usaha saya tidak berhasil,” katanya kepada penyelidik. Namun, laporan media yang belum dikonfirmasi mengutip kepala polisi setempat yang mengatakan bahwa petugas pertama tertidur saat kapten berada di kamar mandi.
Saat kapal berlayar jauh ke pantai, kapal itu berayun secara dramatis, menyebabkan kepanikan di antara para penumpang. Namun, itu tetap pada lunas, yang memungkinkan evakuasi tertib ke perahu kecil, yang membawa penumpang ke darat.
Polisi dan pejabat maritim terus menanyai anggota kru. Menurut laporan awal, semua mesin di atas kapal bekerja dengan baik pada saat pendaratan.
“Untungnya tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” kata komandan setempat kepada media berita. “Penumpang berhasil dievakuasi sementara tidak ada luka serius KM Kemuliaan Maria.”
Feri tidak mengalami kerusakan lambung yang signifikan, tetapi pihak berwenang setempat mengatakan kapal itu tinggi di pantai saat air pasang surut setelah kandas. Mereka mencoba dua kali untuk membebaskan kapal, tetapi tidak berhasil. Mereka berharap untuk mengapungkan kembali feri pada saat air pasang pada 26 Agustus.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi