JAKARTA, 14 Desember. / TAS /. Rusia dan Indonesia bermaksud untuk menandatangani deklarasi kemitraan strategis sebagai bagian dari pembicaraan antara Presiden Vladimir Putin dan Joko Widodo pada tahun 2022, menurut pernyataan Dewan Keamanan yang dirilis pada hari Selasa.
Dewan Keamanan mengutip pernyataan dari peserta konsultasi keamanan Rusia-Indonesia.
“Para pihak menyatakan kepuasan atas meningkatnya interaksi pada isu-isu strategis di bidang politik, hukum dan keamanan dan menyatakan harapan bahwa deklarasi kemitraan strategis antara Federasi Rusia dan Republik Indonesia akan diadopsi dalam konteks pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir. Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo akan ditandatangani pada 2022,” demikian diumumkan Dewan Keamanan.
Perjanjian ekstradisi bilateral dan kesepakatan untuk menyederhanakan prosedur visa juga diharapkan akan ditandatangani sebagai bagian dari pembicaraan Rusia-Indonesia tahun depan, kata Dewan Keamanan.
Terakhir kali Putin dan Widodo bertemu adalah pada 2018 di sela-sela KTT Rusia-ASEAN.
Sekretaris Dewan Keamanan Nikolay Patrushev memimpin delegasi Rusia untuk konsultasi bilateral di Jakarta. Ia akan melakukan perjalanan ke Indonesia dan Kamboja pada 13-16 Desember.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi