TRIBUNNNEWS.COM – PUBG Mobile, salah satu yang terpopuler di Indonesia dan dunia, telah mengumumkan kemitraannya Pintu keluar kereta bawah tanah.
Metro Exodus sendiri merupakan serial video game terbaru dari Trilogi Metro Dip Silver yang populer.
Alhasil ada pembaruan PUBG MOBILE Patch 1.1 menunjukkan bobot yang rendah.
Fungsi fitur ini adalah untuk memperkecil ukuran file dalam format telepon Android Kurang dari 70 persen.
Jumlah sekecil itu memberikan kebebasan kepada pengguna telepon Android Hanya ada sedikit ruang untuk memilih konten yang akan dimuat berdasarkan kebutuhan Anda.
Dalam mode baru PUBG Telepon selular Metro Royal Ini, PUBG MOBILE memperkenalkan lanskap berbasis peta berdasarkan Map Erangel Classic.
Ini adalah reruntuhan bangunan yang sudah lama tidak dikunjungi, air mancur, kamp bajak laut, dan pemandangan unik lainnya.
Lanjut membaca Biggitron Red Aliens akan bersaing di Kejuaraan Dunia Seluler PUBG 2020
Juga akan ada gambaran tentang dunia bawah tanah, mobil baru, dan strategi tempur baru dan unik serta unik.
Mode Metro Royal Pemain ini mengalami pertempuran berat di lapangan saat melawan bandit yang bersembunyi di kegelapan.
Untuk mendukung pertarungan yang intens, PUBG MOBILE telah menambahkan berbagai mode ke mode ini yang dapat menyerang musuh dalam kegelapan mulai dari suhu tubuh, kacamata, dan radar malam.
Lanjut membaca PUBG Mobile resmi dirilis dari India, termasuk Mobile Lite
Lanjut membaca PUBG Mobile: Kolaborasi antara Blaise dan Team Sol akan gagal di PMP Bab 2
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi