JAYAPURA, INDONESIA — Pasukan keamanan Indonesia pada hari Sabtu menemukan mayat empat pekerja konstruksi yang tewas dalam serangan separatis di provinsi Papua Barat yang bermasalah, kata polisi.
Keempat pria itu tewas Kamis malam ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah proyek pembangunan jalan pemerintah di desa terpencil Meyarga di distrik Teluk Bintuni, kata juru bicara Kepolisian Papua Barat Adam Erwindi.
Lima pekerja lainnya melarikan diri ke pos militer terdekat, termasuk satu terluka dalam serangan itu, sementara tiga lainnya bersembunyi di hutan. Satu-satunya pekerja berhasil melarikan diri dan masih hilang, kata Erwindi.
Dia mengatakan mayat-mayat itu dijaga oleh orang-orang bersenjata sampai pasukan keamanan menemukannya pada hari Sabtu. Dua jenazah hangus di dekat dua alat berat dan tiga truk dibakar oleh para penyerang, dan dua lainnya mengalami luka tembak dan tusukan, kata Erwindi.
“Kami yakin serangan ini dilancarkan oleh kelompok kriminal bersenjata separatis di tengah peningkatan upaya pemerintah,” kata Erwindi. Dia mengatakan polisi dan militer sedang mencari para penyerang, yang diyakini pihak berwenang milik Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka.
Para korban termasuk di antara puluhan pekerja konstruksi yang dipekerjakan oleh perusahaan konstruksi lokal untuk membangun jalan yang menghubungkan Teluk Bintuni dan distrik Maybrat.
Juru bicara pemberontak Sebby Sambon membenarkan bahwa para pejuang kelompok itu melakukan serangan hari Kamis. Dia mengatakan kelompok itu memperingatkan semua pekerja untuk tidak meninggalkan proyek pemerintah Indonesia atau mereka akan dianggap sebagai bagian dari pasukan keamanan.
“Kami tidak ingin pembangunan dari penjajah, kami bisa melakukannya sendiri jika kami mendapatkan kemerdekaan,” kata Sambom dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke The Associated Press, Sabtu. “Tentara Pembebasan Papua Barat bertanggung jawab atas serangan ini.”
Dia mengatakan para pekerja dipandang sebagai orang luar oleh separatis dan merupakan bagian dari badan intelijen Indonesia.
Pemerintah Indonesia, yang selama puluhan tahun menempuh kebijakan pengiriman orang Jawa dan orang Indonesia lainnya ke Papua, berusaha menggenjot pembangunan ekonomi untuk meredam gerakan separatis.
Papua adalah bekas jajahan Belanda di bagian barat New Guinea, berbeda secara etnis dan budaya dari sebagian besar wilayah Indonesia. Konflik antara penduduk asli Papua dan aparat keamanan Indonesia adalah hal biasa.
Papua dimasukkan ke dalam Indonesia pada tahun 1969 setelah pemilihan umum yang disponsori PBB yang secara luas dipandang sebagai tipuan. Sejak itu, pemberontakan tingkat rendah telah terjadi di wilayah yang terbagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat.
Pada bulan Maret, pemberontak bersenjata membunuh delapan teknisi yang memperbaiki menara telekomunikasi terpencil. Pada Desember 2018, setidaknya 31 pekerja konstruksi dan satu tentara tewas dalam salah satu serangan terburuk di provinsi itu.
Serangan telah meningkat selama setahun terakhir, menewaskan puluhan pemberontak, pasukan keamanan dan warga sipil.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi