KUALA LUMPUR, 1 Okt. – Sepasang suami istri Indonesia akhirnya bisa mengendarai mobil impian mereka, Toyota Rush, dengan uang logam yang mereka simpan selama tiga tahun.
Asriadi Syamsuddin dan istrinya Ratna, pemilik warung pinggir jalan di Kota Makassar, menghabiskan tabungan mereka untuk penjualan dan pendapatan.
Sesuai Suara.com, mereka menyimpan koin mereka dalam wadah air dan uang kertas dalam kotak kartu sampai mereka berjumlah RM 80.000 (273 juta rupiah).
Syamsuddin mengaku bertekad untuk menabung, dengan sebagian besar tabungan yang diberikan pelanggan berupa uang receh saat membeli dari tokonya.
“Tidak terasa sudah tiga tahun saya menabung karena tidak pernah menghitung jumlahnya.
“Ketika saya melihat wadah air tempat koin itu disimpan sudah penuh, saya mengeluarkannya dan ternyata uangnya ratusan juta rupiah.”
Seorang karyawan Toyota membantu pria itu menghitung jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli kendaraan.
Menurut Kepala Cabang Ariefyanto Arsjad, pihaknya baru pertama kali menyambut pelanggan yang membawa uang dalam wadah air untuk membeli kendaraan.
“Ini pengalaman yang tidak biasa bagi kami karena kami belum pernah melihat pelanggan membeli mobil dengan koin.
“Ketika kami melakukan perhitungan, kami menemukan bahwa Syamsuddin telah membawa cukup uang sebesar 79.269 RM (271 juta rupiah) untuk membeli Toyota Rush.”
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi