Jakarta:
Perekam suara kokpit (CVR) dari jet Sriwijaya Air yang jatuh berhasil diunduh dan berisi menit-menit terakhir penerbangan, yang berakhir dengan 62 kematian, kata seorang pejabat penyelidik kecelakaan penerbangan Indonesia, Senin.
Isi rekaman Boeing 737-500 berusia 26 tahun yang jatuh tak lama setelah lepas landas pada 9 Januari tidak dapat diungkapkan kepada publik pada saat penyelidikan, kata Nurcahyo Utomo, penyelidik di Komite Keselamatan Lalu Lintas Nasional Indonesia. KNKT).
“(Datanya) bagus,” katanya kepada Reuters. “Kami mengunduhnya.”
CVR dipulihkan pada akhir Maret setelah pencarian selama hampir tiga bulan di Laut Jawa. Itu ditemukan di lumpur yang disedot oleh kapal keruk dan dikeringkan dan dibersihkan dari lumpur dan garam.
Ini berisi empat saluran audio, termasuk rekaman kapten dan perwira pertama, kata Nurcahyo.
“Setiap orang (channel) punya dua jam terakhir, termasuk rekaman penerbangan yang jatuh,” ucapnya.
Saluran harus disinkronkan satu sama lain, serta komunikasi radio dan perekam data penerbangan (FDR) untuk analisis guna menentukan penyebab kecelakaan.
Laporan awal oleh KNKT yang dirilis pada bulan Februari mengatakan pesawat mengalami ketidakseimbangan dalam dorongan mesin yang akhirnya menyebabkannya berguling tajam dan kemudian menyelam terakhir ke laut. Laporan tersebut berisi informasi dari para ahli FDR. Pakar keselamatan mengatakan sebagian besar kecelakaan pesawat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk ditentukan. Menurut standar internasional, laporan akhir akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah kecelakaan itu.
(Kecuali untuk tajuk utama, cerita ini tidak diedit oleh staf NDTV dan diterbitkan dari umpan tersindikasi.)
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi