Seekor orangutan sumatera jantan liar terlihat di atas pohon sebelum ditangkap untuk diselamatkan di desa Summer Bakti di kabupaten Nagan Raya, Aceh, Indonesia. 25 September 2021. (Foto: Xinhua)
Seorang dokter hewan memeriksa kondisi orangutan sumatera jantan di Desa Summer Bakti, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Indonesia, 25 September 2021. (Foto: Xinhua)
Seorang relawan memegang tangan orangutan Sumatera (Pongo Abelii) setelah ditangkap untuk diselamatkan di desa Summer Bakti, kabupaten Nagan Raya, Aceh, Indonesia. 25 September 2021. (Foto: Xinhua)
Seorang dokter hewan dan relawan membawa orangutan sumatera liar (Pongo Abelii) jantan setelah ditangkap untuk diselamatkan di desa Summer Bakti, kabupaten Nagan Raya, Aceh, Indonesia. 25 September 2021. (Foto: Xinhua)
Tahukah Anda bahwa kata orangutan berasal dari dua kata dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, di mana “orang” berarti “orang” dan “utan” berarti hutan. Orangutan secara harfiah berarti “manusia hutan”,
Dan untuk alasan yang baik: manusia dan orangutan memiliki 97 persen DNA yang sama dan merupakan kerabat terdekat manusia yang masih hidup.
Tragisnya, populasi orangutan berkurang menjadi hanya 50 persen dari tahun 1960 ketika hutan tempat tinggal mereka yang rimbun dan kuno dihancurkan.
Pekerjaan konservasi sangat penting. Di Aceh, Indonesia, dua orangutan sumatera liar dievakuasi dari perkebunan oleh penduduk desa.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi