TEMPO.CO, jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan ingin mengundang pimpinan Gereja Katolik, Paus Fransiskus, berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan indahnya keberagaman dan menyapa umat Katolik Indonesia.
“Mudah-mudahan dia bisa datang ke Indonesia setelah situasi kembali normal. Saya sudah minta Pj Dirjen Katolik mengkaji ulang rencana itu,” kata Yaqut dalam keterangannya, Selasa, 8 Maret 2020.
Dia mengingat pertemuan yang mengesankan dengan Paus Fransiskus pada tahun 2019 dan memuji keterbukaannya untuk menerima perbedaan. “Saya bercerita tentang indahnya toleransi di Indonesia dan dia (Paus Fransiskus) bilang dia sangat mencintai Indonesia,” tambah Yaqut.
Hal itu pertama kali diungkapkan Yaqut dalam Sidang Nasional Komisi Hubungan Antar Umat Beragama dan Iman Konferensi Waligereja Indonesia yang digelar kemarin di Nusa Dua, Bali.
Lebih lanjut Menkeu mengapresiasi pertemuan nasional yang membahas cara memperkuat moderasi beragama. Selain itu juga dirancang strategi yang dirumuskan, sistematis dan simultan untuk menjaga persaudaraan dan kerukunan.
“Saya berharap kegiatan ini dapat membantu memperkuat moderasi beragama untuk mewujudkan masyarakat yang rukun, damai dan inklusif untuk Indonesia yang maju dan sejahtera,” kata Yaqut.
Baca: Pemimpin Arab Mengucapkan Selamat Natal kepada Paus Fransiskus
DEWI NURITA
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi