Staf JP (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Jum, 10 Desember 2021
Secara historis, komunitas LBGT telah berkontribusi secara aktif terhadap ekonomi kreatif Indonesia. Tetapi pertunangan mereka praktis menurun, dan mereka yang masih ada harus puas dengan sedikit sorotan.
Beberapa aspek kreatif budaya Indonesia tak dapat disangkal memiliki ikatan yang erat dengan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), dari para penari cross-dressing Jawa. laki-laki panjang pada zine IPOOS GAYa Betawi yang fokus pada isu LGBT. Namun, semakin sedikit bukti pengaruh LGBT terhadap budaya negara tersebut.
Queer Indonesia Archive (QIA), sebuah organisasi sukarelawan nirlaba, sedang membangun arsip digital untuk mengumpulkan, melestarikan, dan merayakan materi yang mencerminkan kehidupan dan pengalaman LGBT Indonesia untuk mencegah bukti ini hilang dalam sejarah waktu. .
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi